Jumat 16 Aug 2019 00:27 WIB

Jokowi Sindir Ibu-Ibu Pemburu Barang Branded Impor

Jokowi menyebut kualitas produk lokal tak kalah dibanding merek luar negeri.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Didi Purwadi
Presiden Joko Widodo memberikan paparan saat akan membuka Hari Belanja Diskon (HBD) Indonesia 2019 di The Hall Senayan City, Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Presiden Joko Widodo memberikan paparan saat akan membuka Hari Belanja Diskon (HBD) Indonesia 2019 di The Hall Senayan City, Jakarta, Kamis (15/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir perilaku ibu-ibu Indonesia yang lebih memilik produk impor dibanding produk lokal. Padahal, menurutnya, kualitas produk lokal tak kalah dibanding merek-merek luar negeri.

Presiden meminta masyarakat untuk mulai mencintai produk lokal, demi menekan angka impor. ''Kalau kita senangnya barang impor impar, impor impar, impor, terutama ibu-ibu. Senangnya kalau sudah pegang brand luar, senang banget,'' kata Presiden Jokowi di Senayan City, Jakarta, Kamis (15/8).

Pernyataan Presiden ini berkaitan dengan kondisi perekonomian Indonesia yang tak kunjung lepas dari defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan. Menurut Jokowi, diminatinya merek lokal bisa berimbas pada berkurangnya impor dan membaiknya kondisi perekonomian nasional. 

Jokowi menyebutkan, produsen lokal sudah berhasil melakukan proses produksi dengan standar ekspor. Tak hanya itu, desain produk Indonesia pun tak kalah dibanding produk asing. Ia juga mengklaim bahwa desain produk fashion Indonesia diminati pasar Vietnam. 

"Sepatu kalau saya yang resmi, biasanya pakai Buccheri (merek lokal), betul. Tapi kalau yang ini bukan Buccheri, ini mah Bandung. Harga gimana, dipakai enak. Dipakai lari ringan," katanya. 

Presiden juga meminta pengelola pusat perbelanjaan atau mal untuk memberi prioritas bagi merek-merek lokal. Ia sempat menyindir pengelola mal yang selama ini terkesan mengutamakan merek asing untuk menempati posisi gerai yang strategis. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement