REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem meyakini Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) sudah menemui pimpinan partai politik (parpol) sebelum mengumumkan formasi kabinet 2019-2024. Namun, pertemuan itu disebut tertutup dan tidak langsung dengan keseluruhan pimpinan parpol.
"Pak Jokowi itu sebelum mengumumkan mendaftarkan nama-namanya pastilah secara internal berkomunikasi dengan partai politik," kata Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Kamis (15/8).
Johnny menyebut pertemuan itu digelar secara berulang-ulang. Pertemuan itu juga tidak langsung dengan keseluruhan parpol pendukungnya. Menurut Johnny, pertemuan itu digelar sendiri-sendiri dengan pimpinan masing-masing parpol. "Saya bilang bertemunya sudah berulang-ulang bukan cuman satu kali," ujar Johnny.
Pernyataan Johnny ini pun menepis isu bahwa Jokowi tak berkoordinasi dengan pimpinan parpol dalam menentukan kabinetnya. Jokowi tetap berkomunikasi dengan para pimpinan parpol dalam menentukan siapa-saja yang duduk di kabinet bentukannya.
Pekan lalu, Jokowi diketahui bertolak ke Singapura untuk menghadiri Hari Nasional Singapura. Saat itu, sejumlah petinggi Nasdem juga diketahui bertolak ke Singapura. Namun, saat dikonfirmasi pada Johnny apakah terjadi pertemuan antara Nasdem dengan Jokowi di Singapura, Johnny pun membantahnya.
"Saya dengan Ketua Umum mempunyai agenda pertemuan di luar urusan semuanya ini di Kuala lumpur dan Singapura. Kami pergi bertemu di sana untuk urusan kami. Kami tidak tau ada agenda presiden di sana ya kebetulan ada agenda presiden. Jangan diartikan macam-macam," ujar Johnny.
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang juga meyakini presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) sudah berbicara dengan para pimpinan parpol sebelum mengumumkan formasi kabinet 2019-2024. Menurut dia, Jokowi sudah menemui pimpinan parpol satu per satu, termasuk dirinya.
"Masing-masing mungkin sudah diajak bicara satu-satu dipanggil kalau saya sih sudah tahu dan sudah pernah bicara sama beliau kita sepakat untuk menyerahkan hak prerogatif kepada Presiden sendiri," kata OSO di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Kamis (15/8).
OSO pun membenarkan formasi kabinet susunan Jokowi yang tinggal diumumkan saja. Menurut dia, tidak menjadi masalah bila Jokowi mengumumkan formasi menteri sebelum dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2019. Meskipun, tindakan ini kurang lazim dalam pemerintahan sebelumnya.