REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Menjelang Hari Kemerdekaan ke-74 RI, Wali Kota Cimahi Ir H Ajay Muhammad Priatna meresmikan Taman Perjuangan dan Monumen Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Kota Cimahi yang berlokasi di Jalan Baros, Cimahi Tengah, Selasa (13/8).
Lokasi Taman Perjuangan dan Monumen Alutsista itu sangat strategis, yakni di median jalan yang merupakan pintu masuk pertama ke Kota Cimahi dari arah pintu tol. Keberadaan Landmark Kota Cimahi itu seolah menyambut kedatangan warga di Kota Militer tersebut.
Peresmian Taman Perjuangan ditandai dengan penandantangan prasasti oleh Wali Kota Cimahi. Monumen menjadi sebuah simbol Kota Cimahi yang identik sebagai kota militer. Taman Perjuangan sendiri dipilih sebagai bentuk penghargaan atas jerih payah dan pengorbanan para pejuang dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Selain tempat rekreasi, Taman Perjuangan dan Monumen Alustista akan memberi pemahaman sejarah untuk generasi bangsa, khususnya tentang latar belakang sejarah Kota Cimahi. Kota Cimah dibangun pada zaman Pemerintahan Kolonial Belanda sekitar tahun 1886. Saat itu, fungsinya sebagai tempat Garnisun Militer. Oleh karena itu, Kota Cimahi memiliki julukan sebagai kota militer, dan sampai sekarang menjadi pusat pendidikan militer di Indonesia.
Wali Kota Cimahi Ir H Ajay Muhammad Priatna bersama siswa dalam peresmian Taman Perjuangan dan Monumen Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Kota Cimahi yang berlokasi di Jalan Baros, Cimahi Tengah, Selasa (13/8).
Pada 2018, Kota Cimahi mencanangkan Cimahi Military Tourism. Sebagai upaya mendukung pengembangan kegiatan tersebut, TNI AD memberikan bantuan berupa lima alutsista berupa dua tank amx-13 apc, dua panser saladin fv 601, dan satu meriam m-48, dengan kondisi telah didemiliterisasi.
Dari lima unit alustista itu, dua unit tank inilah yang bisa disaksikan di Taman Perjuangan, Baros. Yakni, tank amx 13 apc serta panser saladin. Tiga unit alutista lainnya, nanti akan ditempatkan di Taman Adiraga, Jl. Jend Sudirman (Panser Saladin), Taman Sriwijaya (tank Amx 13 Apc), serta di batas kota di Kelurahan Padasuka berupa meriam M-48.
Atas bantuan ini, Ajay mengucapkan terima kasih, khususnya kepada para Danpusdik yang ada di Kota Cimahi. Pemerintah Kota Cimahi memungsikan kelima alutsista tersebut sebagai monumen untuk memperingati perjuangan para tentara dalam upaya mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.