Kamis 15 Aug 2019 05:54 WIB

Kemnaker Sinergikan Perencanaan Pengembangan Ketenagakerjaan

Keberhasilan pembangunan ketenagakerjaan terwujud jika ada sinergi pusat dan daerah.

Rep: Ali Mansur/ Red: Gita Amanda
Sekjen Kemnaker Khairul Anwar.
Foto: Kemnaker
Sekjen Kemnaker Khairul Anwar.

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- Dalam rangka mendukung pembangunan SDM berkualitas menyongsong visi Indonesia 2020, Sekjen Kemnaker Khairul Anwar mengatakan capaian atau keberhasilan pembangunan nasional bidang ketenagakerjaan akan terwujud apabila terbangun sinergitas antara pusat dan daerah. Dengan menyinergikan pembangunan ketenagakerjaan di tingkat pusat dan daerah, diharapkan agenda 2019 sebagai tahun pembangunan SDM dapat berjalan maksimal

"Marilah kita membangun sinergitas secara baik dengan komitmen yang tinggi antara pusat dan daerah. Untuk mencapai hasil tugas yang maksimal, team work menjadi suatu keharusan dan tak ada lagi sekat-sekat antara pusat dengan daerah, " kata Sekjen Kemnaker Khairul Anwar dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (14/8).

Baca Juga

Lanjut Khairul Anwar, perencanaan pembangunan ketenagakerjaan secara makro dikeluarkan oleh Barenbang. Namun saat diimplementasikan atau dijabarkan oleh seluruh sektor/unit kerja teknis, maka hal sudah termasuk perencanaan pembangunan ketenagakerjaan secara mikro. Sedangkan Sekretariat hanya mengkordinir untuk memastikan bahwa perencanaan satu unit teknis dengan unit teknis lainnya terintegrasi dan sinergi agar target utama yang ditetapkan bisa tercapai dengan baik.

"Jadi diperlukan sinergitas dengan Pemda. Di masa mendatang, khususnya temen Pemda, harus sudah kita bisa bangun sinergi dari mulai perencanaan. Kita akan lakukan pertemuan untuk memastikan apa yang dilakukam Pemda betul-betul searah dengan apa yang sudah ditetapkan/direncanakan oleh Ditjen teknis Kementerian," tambahnya.

Hal senada juga dikatakan Kabarenbang Kemnaker Tri Retno Isnaningsih. Menurutnya capaian atau keberhasilan pembangunan nasional bidang ketenagakerjaan akan terwujud apabila seluruh lapisan masyarakat Indonesia berkolarabosi secara Pentahelix. Yakni adanya kerja sama atau sinergi dari Academic, Bussines, Community, Government dan Media (ABCGM) yang akan memberikan kontribusi dalam pembangunan nasional.

"Hal ini sejalan dengan visi Indonesia lima tahun ke depan, yang menitikberatkan pembangunan infrasrtuktur, pembangunan SDM, investasi, reformasi birokrasi, dan pemggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran, " kata Tri Retno.

Masih kata Tri Retno, pihaknya terus melakukan peningkatan kinerja dalam menjawab berbagai isu strategik ketenagakerjaan saat ini. Diantaranya melalui peningkatan capaian Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan. Namun kesuksesan pembangunan ketenagakerjaan tidak akan mudah tercapai jika dilakukan secara parsial tanpa sinergi antarstakeholder.

Sementara itu, Kadisnaker DIY Andung Prihadi Santoso berharap rekomendasi yang dihasilkan dalam Rakor memiliki nilai tambah untuk menyelesaikan masalah-masalah ketenagakerjaan yang tidak pernah berakhir dan selalu bertambah dinamikanya. Ia berharap rekomendasi Rakor di Yogya, menjadi rekomendasi yang sifatnya solutif untuk permasalahan ketenagakerjaan ke depan.

"Kementerian itu bapak kita. Jangan sampai dari Pemda punya jalur sendiri dan tidak sinergis dengan pusat. Karena itu perlu pertemuan dan kordinasi seperti rakor selama tiga hari ini," harap Andung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement