REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Terminal 1 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, diperluas dari sebelumnya 62.700 meter persegi menjadi 91.700 meter persegi.
Saat ini, Terminal 1 berkapasitas enam juta penumpang per tahun. Setelah diperluas diperkirakan akan mampu menampung 13,6 juta penumpang per tahun.
General Manager Bandara Internasional Juanda Surabaya Heru Prasetyo mengatakan perluasan bandara tahap pertama ini berada di sisi timur bangunan yang ada saat ini. "Waktu pengerjaan sejak saat ini sampai dengan 14 bulan mendatang. Namun, kami akan terus berupaya supaya bisa diselesaikan sebelum libur Lebaran tahun depan," katanya saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Rabu (14/8).
Ia mengatakan, pembangunan perluasan bandara ini nantinya diperuntukkan sebagai terminal umrah. Selama ini, jamaah umrah masih bercampur dengan calon penumpang lainnya.
"Perluasan Terminal 1 yang berada di sebelah timur terminal yang ada saat ini nantinya akan berfungsi sebagai terminal pemberangkatan umrah, mengingat 13 persen dari total penumpang Bandara Juanda 2018 adalah jamaah umrah," katanya.
Ia menjelaskan, setelah perluasan tahap I ini selesai, Terminal 1 Bandara Juanda nantinya akan kembali diperluas pada tahap II menjadi 137.200 meter persegi, sehingga akan mampu melayani 15,2 juta penumpang per tahun.
"Selama 2018, bandara terbesar di Jawa Timur ini melayani 20,6 juta penumpang, naik 4,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Bandara Juanda sebenarnya telah mengalami lack of capacity mengingat kapasitas yang dimilikinya sebenarnya hanya untuk melayani 14,5 juta penumpang per tahun," ujarnya.
Bahkan, kata dia, Terminal 1 yang kapasitasnya hanya enam juta penumpang per tahun terpaksa harus melayani 16,4 juta penumpang pada 2018.