REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI AD menyatakan akan mempertahankan Enzo Zens Allia bersama 364 taruna Akademi Militer (Akmil) lainnya. Setelah diputuskan tetap mengikuti empat tahun pendidikan di Akmil, penilaian terhadap Enzo pun akan terus berjalan selama empat tahun.
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP Evita Nursanty mengatakan, bila TNI sudah melakukan profiling terhadap Enzo, dan hasilnya jelas bahwa Enzo lolos moderasi kenegaraan, maka TNI sudah selayaknya mempertahankan Enzo untuk dibina. "Kalau sekarang ini kemudian TNI sudah melakukan profiling terhadap Enzo dan dia katakan clear, ya silakan saja," kata Evita saat dikonfirmasi, Rabu (14/8)
Kepala Staf TNI AD Jenderal Andika Perkasa dalam keterangan yang disampaikan Selasa (13/7) telah menegasakan, meski sudah lulus seleksi moderasi bernegara, Enzo tetap akan mengikuti proses di Akmil selama empat tahun. Dengan demikian, penilaian terhadap Enzo dan ratusan taruna akmil lainnya tidak berhenti.
"Mereka ini kan calon perwira belum menjadi anggota aktif TNI penilaian terhadap calon pada masa pendidikan dan karena tahap pendidikannya yang diikuti Enzo ini selama empat tahun maka selama empat tahun itu pula penilaian berlaku," tegas Andika.
Andika menyebut, tidak semua taruna berhasil lolos dalam penilaian yang berjenjang selama empat tahun. Misalnya, pada 2014, tiga taruna Akmil harus dikeluarkan di tahun kedua dan ketiga. Pada 2015, seorang taruna juga dikeluarkan.
Sementara pada 2016, empat taruna harus gagal. Lalu pada 2018, lima orang sudah dikeluarkan. Bahkan pada, 2019, dua orang sudah dikeluarkan juga. Mereka dikeluarkan dengan berbagai alasan mulai dari kesehatan hingga mental ideologi.
Artinya, semua yang masuk Akmil akan terus dipantau perkembangan dan penilaiannya. "Jadi harapan saya, Enzo dan teman-temannya ini lulus pada tahap seleksi awal," ujar Andika.
Andika menjamin, Akmil akan terus mendidik dan membantu Enzo menjadi TNI yang berguna bagi nusa dan bangsa. Bukan hanya Akmil, Andika juga berharap keluarga memberikan dukungan terhadap Enzo.
"Kami sebagai pendidik maupun organisasi pasti kami punya mekanisme untuk membina mental mereka, membentuk mereka sehingga lama-kelamaan mereka semakin bagus tetapi peran lingkungan dari adik-adik kita ini di rumah, di keluarga juga sangat besar," ujar Andika.