Rabu 14 Aug 2019 07:17 WIB

Penembakan Briptu Heidar, JK: Harus Serang Balik

JK menegaskan apabila ada yang menyerang aparat polisi negara, harus diselesaikan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung langkah Polri bersama TNI yang memburu pelaku penembakan anggota Ditreskrimum Polda Papua, Briptu Heidar, yang gugur di Kabupaten Puncak, Papua. JK mengatakan, Polri dan TNI harus menumpas secara tuntas pada kelompok kriminal bersenjata yang telah menyerang aparat negara.

"Apabila ada yang menyerang aparat polisi negara, harus diselesaikan, harus diserang balik. Itu harus. Kalau diterima begitu saja itu salah," ujar JK saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (13/8).

Baca Juga

JK juga menyampaikan duka cita mendalam atas gugurnya Briptu Heidar. Ia berharap aparat bisa menyelesaikan persoalan di Papua agar kejadian penembakan tersebut tidak berulang dan Papua menjadi lebih aman.

"Ya tentu kita merasa berduka cita. Memang di daerah konflik selalu ada korban. Tapi yang penting kita selesaikan masalahnya. Secara umum. Supaya Papua itu lebih aman," kata JK.

Polri bersama TNI memburu pelaku penembakan anggota Ditreskrimum Polda Papua, Briptu Heidar, yang gugur di Kabupaten Puncak, Papua. Meski belum menangkap pelaku, namun aparat mengaku telah mengidentifikasi pelaku.

Kepala Biro Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan pelaku penembakan adalah anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB). Dari keterangan para saksi, polisi meyakini pelaku penembakan seseorang berinisial JM dari kelompok G yang menguasai daerah Puncak. "Tim gabungan dari TNI dan Polri terus melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan. Sudah diidentifikasikan yang melakukan eksekusi bernama JM," ujar Dedi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement