Selasa 13 Aug 2019 16:43 WIB

Wiranto: Bergabungnya Demokrat Perkuat Posisi Pemerintahan

Demokrat telah menyatakan mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Menko Polhukam Wiranto memberikan arahan dalam acara pengucapan ikrar setia kepada Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika di Jakarta, Selasa (13/08/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Menko Polhukam Wiranto memberikan arahan dalam acara pengucapan ikrar setia kepada Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika di Jakarta, Selasa (13/08/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menanggapi wacana bergabungnya Partai Demokrat dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin. Menurut dia, bergabungnya Partai Demokrat justru dapat memperkuat posisi pemerintahan.

"Yang penting koalisi bentuknya seperti apapun bisa perkuat posisi pemerintah dalam mengambil kebijakan ke depan. Dan kita memang perlu ada sesuatu kebijakan yang kuat agar kita bisa melanjutkan kesinambungan pembangunan," ujar Wiranto di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (13/8).

Baca Juga

Wiranto mengatakan, rencana bergabungnya Demokrat ke pemerintahan pun sudah diputuskan dan tinggal menunggu pengumuman resmi.  "Katanya sudah resmi, tinggal diumumkan," ucapnya.

Menurutnya, keputusan Demokrat untuk bergabung dengan koalisi pemerintah merupakan keputusan politik dari para pimpinannya. Kendati demikian, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden terkait keputusan bergabung atau tidaknya Demokrat ke pemerintahan.

"Soal bagaimana selanjutnya tergantung Presiden. Kita serahkan ke Presiden nggak usah kita tanggapi sana sini. Nanti malah ribut, biarkan proses politik berjalan," ujar Wiranto.

Sebelumnya, Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahean menyebut partainya telah memutuskan mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Menurutnya, keputusan tersebut juga sudah resmi, namun masih menunggu pengumuman resmi sikap Partai Demokrat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement