REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati menyatakan, bertumpuknya sampah di kali akan mendorong munculnya sejumlah penyakit. Penyakit tersebut khususnya berkaitan dengan saluran pencernaan.
"Selain akan berdampak banjir karena akan tertahannya aliran air. Maka akan berdampak untuk kesehatan juga," kata Tanti saat ditemui Republika.co.id, Senin (12/8).
Kepala Dinas Kesehatan itu menjelaskan, tumpukan sampah di kali akan menjadi sarang nyamuk. Meskipun bukan nyamuk DBD, hal itu tetap harus diwaspadai. Selain nyamuk, berkumpul pula lalat, ataupun serangga.
"Hewan-hewan itu kalau hinggap di makanan yang disajikan tidak tertutup. Maka akan berdampak pada pencernaan," ujarnya.
Tanti berharap masyarakat dapat memerhatikan kebersihan lingkungannya dan membuang sampah pada tempat yang disediakan. Selain itu, masyarakat juga perlu memperhatikan asupan makanan bergizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sebelumnya, beberapa kali di Bekasi dipenuhi sampah. Salah satunya adalah Kali Taman Harapan Baru, Pejuang, Medansatria, Kota Bekasi. Sampah yang menumpuk mengakibatkan air kali berwarna hitam, penuh jentik-jentik, serta menimbulkan bau tak sedap.
Sementara itu, Camat Medansatria, Lia Erliani menyatakan, pihaknya akan mengeruk sampah di kali tersebut dalam kurun enam bulan sekali. "Nanti yang mengangkat sampah tersebut adalah DBMSDA dan yang mengangkutnya adalah Dinas Kebersihan," kata Lia.