Selasa 13 Aug 2019 02:50 WIB

BNPB: Titik Api di Gunung Ciremai Belum Padam

Kebakaran lahan di kawasan Gunung Ciremai termonitor pertama kali pada 7 Agustus lalu

Rep: Mabruroh/ Red: Nidia Zuraya
Sebuah helikopter dari BNPB lepas landas dari lapangan milik warga untuk melakukan water bombing di lereng Gunung Ciremai di Kuningan, Jawa Barat, Jumat (9/8/2019).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Sebuah helikopter dari BNPB lepas landas dari lapangan milik warga untuk melakukan water bombing di lereng Gunung Ciremai di Kuningan, Jawa Barat, Jumat (9/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo mengatakan, masih ada satu titik api di Gunung Ciremai, Jawa Barat yang belum padam. Rencananya, Selasa (13/8) akan kembali dilakukan upaya pemadaman.

“Helikopter akan kembali dioperasikan Selasa besok,” ujar Agus dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (12/8).

Baca Juga

Menurut Agus, titik api teridentifikasi berlokasi di sebelah atas Blok Sanghiyang Rangka, jalur pendakian Apuy. Upaya pemadaman akan mulai dilakukan pada pukul 08.00 - 11.00 WIB dengan memperhatikan faktor cuaca.

Agus menjelaskan, sebanyak 20 orang tim Apit dibentuk untuk pemadaman api di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Sedangkan tim lainnya di pos taktis Sanghiyang Ropoh melakukan upaya pemadaman secara manual di dua titik api yang berada di sebelah atas Blok Sanghiyang Ropoh.

“Api berhasil dipadamkan pada pukul 15.00 WIB,” ujarnya.

Sedangkan dukungan udara dengan melakukan pengeboman air menurut Agus, belum optimal membantu pemadaman. Hal ini terjadi lantaran kondisi cuaca hari Senin ini yang memaksa helikopter mendarat dan siaga di helipad Patulungan.

Karenanya gas berharap, cuaca Selasa besok dapat mendukung upaya pemadaman yang terus dilakukan oleh tim gabungan. Karena jika melakukan pemadaman segara manual tambahnya, banyak sekali tantangannya

“Faktor kawasan terbakar yang berada di atas ketinggian menyulitkan untuk pemadaman secara manual, angin kencang memicu loncatan bara api ke tempat lain, ditambah lagi sumber daya manusia dan sarana-prasarana terbatas,” terangnya.

Adapun personel yang terlibat dalam penanganan kebakaran hutan TNGC sebanyak 125 orang, di antaranya 70 orang di lapangan dan 45 orang di Posko Palutungan. Mereka berasal dari unsur BPBD Kuningan, TNI, TNGC, Polri, BNPB, BPBD Provinsi Jawa Barat, MPGC Palutungan, Tim Apuy, masyarakat dan sukarelawan yang tersebar di pos lapangan, pos taktis lapangan, pos pantauan dan pos pengamanan logistik.

Sedangkan luas kawasan yang terbakar sampai saat ini mencapai 371 hektar. Kawasan yang terpapar ini berada pada ketinggian 2.600-3.078 mdpl.

Kebakaran pertama kali terlihat terjadi di blok Gua Walet, puncak Gunung Ciremai, Kelurahan Argamukti, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Asap termonitor pada Rabu 7 Agustus pukul 15.10 WIB dari wilayah Argalingga, Kabupaten Majalengka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement