Selasa 13 Aug 2019 04:03 WIB

20 Daerah di Jabar Kekeringan, Ini Langkah Ridwan Kamil

Musim kemarau diprediksi akan memasuki puncaknya pada Agustus-September

Rep: ayo bandung/ Red: ayo bandung
20 Daerah di Jabar Kekeringan, Ridwan Kamil Prioritaskan Rekayasa Cuaca
20 Daerah di Jabar Kekeringan, Ridwan Kamil Prioritaskan Rekayasa Cuaca

BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM--Musim kemarau yang diprediksi akan memasuki puncaknya pada Agustus-September telah berdampak pada sebagian besar daerah di Jawa Barat. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, hingga 5 Agustus 2019 setidaknya tercatat ada 20 kota/kabupaten di Jabar yang terdampak kekeringan.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan pihaknya akan segera menggelar rapat guna mengkoordinasikan penanggulangan kekeringan. Hal pertama yang dinilai perlu untuk segera dilakukan adalah rekayasa cuaca.

"Besok lusa saya rapatkan, diarahkan untuk mengkoordinasikan rekayasa cuaca. Ini urgensi," ungkapnya ketika ditemui selepas rapat pimpinan di Gedung Sate Bandung, Senin (12/8/2019).

AYO BACA : Kekeringan di Jabar Meluas ke 20 Kabupaten/Kota

Setelah itu, dia mengatakan, dirinya juga akan mengatur perihal pembagian air bergiliran. Truk penyedia air bersih bagi warga juga akan disediakan. 

"Kedua mengkooridnasidkan pembagian air begiliran, khususnya pertanian. Ketiga adalah air bersih untuk minum," ungkapnya.

"(Pihak terkait) agar menyediakan truk air untuk melayanai warga yang butuh air dan tidak terlayanai secara normal," pungkasnya.

AYO BACA : Siaga Kekeringan, Jabar Petakan Solusi Jangan Pendek dan Menengah

Sementara itu, hingga saat ini BPBD Jabar telah menyalurkan sebanyak 1.799.000 liter air bersih ke sejumlah daerah terdampak kekeringan. 

"Distribusi air bersih terus diintensifkan untuk warga yang terdampak kekeringan. Selain itu, kita juga berkoordinasi dengan KSDA dan Dinas Pertanian untuk menyalurkan air pada sawah yang terdampak kekeringan," kata Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Provinsi Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu belum lama ini sebagaimana dilansir dari Liputan6.com 

Budi mengatakan, pasokan air bersih ke sejumlah daerah terdampak kekeringan telah dilakukan sejak awal Juli lalu. 

Adapun ke-20 kota/kabupaten terdampak kekeringan tersebut adalah Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kota Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Garut.

Jumlah tersebut, dia mengatakan, meningkat dibandingkan pada Juli lalu. Kala itu, wilayah yang terdampak kekeringan baru meliputi 12 kota/kabupaten di Jawa Barat.

"Untuk data terbaru hingga 5 Agustus, jumlah terdampak kekurangan air bersih meliputi 166.957 Kepala Keluarga, 374 desa dan 20.621,57 hektar lahan terdampak kekeringan," ujarnya.

AYO BACA : Kekeringan Ekstrem Masih Akan Landa Indramayu, Cirebon, dan Majalengka

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement