Senin 12 Aug 2019 17:42 WIB

50 Hektare Hutan di Pesisir Selatan Terbakar

Polisi sedang menyelidiki kasus kebakaran 50 hektare hutan di Pesisir Selatan.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Hutan terbakar, ilustrasi
Foto: AP Photo
Hutan terbakar, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sekitar 50 hektare kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK) di perbatasan Kecamatan Lunang dengan Balai Ampek Basa Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, terbakar sejak Sabtu (10/8) hingga hari ini, Senin (12/8). Kasat Reskrim Polres Pesisir Selatan AKP Allan Budi Kusumah mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan kasus terbakarnya hutan tersebut.

Allan mengatakan pihaknya tidak mau berspekulasi mengenai ada atau tidaknya unsur kesengajaan atau tidak pada kejadian Karhutla di Pessel ini. "Kita saat ini masih fokus untuk pemadaman karena sampai saat ini masih belum padam," kata Allan.

Sekitar 50 hektare kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK) di perbatasan Kecamatan Lunang dengan Balai Ampek Basa Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, terbakar sejak Sabtu kemarin.

Petugas dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0311 Pesisir Selatan bersama personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan kepolisian Pesisir Selatan saat ini sedang berupaya melakukan pemadaman.

"Ada lahan HPK yang terbakar. Saat ini, ada 25 petugas dari Kodim yang kita turunkan. Kemudian ada dari BPBD dan kepolisian," ucap Dandim 0311 Pesisir Selatan, Letkol Kav Edwin Dwiguspana  Senin (12/8).

Edwin menyebutkan kebakaran lahan HPK itu diketahui saat jajaran Kodim 0311 Pesisir Selatan, melakukan pemantauan terkait dengan kebakaran hutan, dan lahan yang terpantau melalui aplikasi Lapan Fire Hotspot pada Sabtu (10/8) siang

Setelah tahu ada kebakaran hutan, pihaknya kata Edwin langsung menuju lokasi. Meski dihiasi kabut asap tebal, tim tetap melakukan upaya pemadaman. Lahan yang terbakar merupakan lahan gambut.

Edwin menjelaskan akses jalan masuk menuju lokasi yang terbakar sangat sulit dilewati. Saat ini menurut Edwin masih terlihat beberapa titik asap yang cukup tebal.

Edwin menyebutkan pihaknya kesulitan memadamkan api karena peralatan yang dimiliki kurang mendukung. Mereka hanya punya tiga pompa air. Sementara lahan yang terbakar cukup luas.

Saat melakukan upaya pemadaman petugas kata Edwin menemukan fakta, kalau ada peralihan lahan.  Sebelumnya di hutan itu terdapat tanaman pakis. Kini berubah menjadi lahan perkebunan talas.

"Dari pengakuan warga, mereka mengaku tidak mengetahui asal mula api itu," ucap Edwin menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement