Senin 12 Aug 2019 17:06 WIB

Petunjuk Jalur Evakuasi Erupsi Gunung Slamet Diperbaiki

Aktivitas vulkanis Gunung Slamet meningkat.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Petugas mendata aktivitas Gunung Slamet menggunakan alat seismograf di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (9/8/2019).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Petugas mendata aktivitas Gunung Slamet menggunakan alat seismograf di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (9/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Menyusul peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Slamet, BPBD di daerah terdampak mulai membenahi petunjuk jalur evakuasi. Hal itu antara lain dilakukan oleh Pemkab Banyumas dan Pemkab Purbalingga.

''Petunjuk jalur evakuasi sebenarnya sudah ada. Hanya karena cukup lama tidak ada peningkatan status Gunung Slamet, maka petunjuk ini banyak yang rusak dan ada juga yang hilang,'' kata Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Ariono.

Baca Juga

Hal serupa juga disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga, Umar Fauzi. Dia menyebutkan, saat ini pihaknya masih mendata rambu-rambu petunjuk jalur evakuasi yang hilang dan mengalami kerusakan. ''Kami masih mendata. Dalam waktu dekat, yang mengalami kerusakan akan kami perbaiki,'' ujarnya.

Mengenai kondisi jalur evakuasi, baik Ariono maupun Umar Fauzi, menyebutkan kondisi jalur evakuasi memang ada yang perlu diperbaiki. Hal itu antara lain kondisi jalan jalur evakuasi yang ada di Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang dan Desa Windujaya Kecamatan Kedungbanteng.

''Namun sebagian besar kondisi jalan yang menjadi jalur evakuasi sebenarnya dalam kondisi baik. Hanya beberapa ruas saja yang mengalami kerusakan,'' kata Ariono.

Untuk perbaikan jalan jalur evakuasi yang rusak, Ariono menyatakan hal itu bukan menjadi kewenangannya untuk melakukan perbaikan. ''Itu menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum. Nanti kita usulkan pada Dinas PU untuk diperbaiki,'' katanya. 

Dia juga menyebutkan, untuk wilayah Kabupaten Banyumas, ada tiga wilayah kecamatan yang berpotensi terdampak bencana vukanik bila aktivitas Gunung Slamet terus meningkat. Ketiga wilayah kecamatan tersebut, terdiri dari Kecamatan Sumbang, Baturraden dan Kedungbanteng. ''Mudah-mudahan saja, aktivitas Gunung Slamet tidak semakin meningkat,'' ujarnya.

Sementara mengenai langkah antisipasi di Purbalingga, Umar Fauzi menyatakan Pemkab Purbalingga akan mendirikan pos pengamatan visual di 10 desa terdekat. Namun untuk lokasi pengungsian, Umar mengaku belum akan mendirikan karena status Gunung Slamet saat ini masih level Waspada. ''Kalau sudah level III atau IV, kita baru persiapkan tempat pengungsian,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement