SUMUR BANDUNG, AYOBANDUNG.COM—Presiden RI Joko Widodo mulai mencari menteri muda untuk menjabat di kabinet kerja jilid II. Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun menyambut positif hal ini. Menurutnya, ia berdoa bagi siapa pun yang terpilih menjadi menteri bisa mewakili mayoritas populasi Indonesia yakni usia muda.
Di sisi lain, Ridwan Kamil mengaku tak tertarik masuk dalam kabinet kerja Jokowi-Ma'ruf Amin. Saat ini, ia ingin fokus membangun Jabar ketimbang menjadi menteri.
AYO BACA : Andre Rosiade: Dari Dulu Gerindra Selalu Dapat Tawaran Menteri
Usai terpilih kembali pada Pilpres 2019, Jokowi tengah mencari sosok-sosok muda yang akan mengisi kabinet kerja jilid II. RK sebagai salah satu pemimpin muda tentu bukan tidak mungkin berpeluang jadi kandidat.
"Enggak (minat). Saya ini harus membuktikan dulu sebagai pemimpin Jabar kan baru mulai baru setahun. Saya lagi semangat. Jadi saya fokus di Jabar," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (12/8/2019).
AYO BACA : PDIP dan PKB Sama-sama Incar Kursi Menteri Desa
Emil mengatakan, ia mendukung keinginan Jokowi mengakomodasi menteri muda dalam periode keduanya. Karena, keberadaan menteri muda diharapkan bisa memberikan warna baru dalam percepatan pembangunan di Indonesia.
"Kalau hasil akhir bisa dipercepat dengan menteri yang usia muda karena mobilitasnya lebih giat lebih gesit saya kira saya dukung. Kedewasaan tidak diukur dari umur," paparnya.
Emil mencontohkan, keberadaan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq yang baru berusia 26 tahun tersebut. Karena, regenarasi dalam pemerintah juga diperlukan di masa mendatang.
"Yang penting mau senior mau junior kerjanya benar, terukur dan menghasilkan perubahan, bukan soal mengadu-ngadu generasi, seperti di Malaysia menterinya ada yang masih muda dan single kan," katanya.
AYO BACA : Rizal Ramli: Masa Ekonomi Indonesia 'Nyungsep' Terus?