REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menyambut baik usulan PAN agar kursi Pimpinan MPR RI berjumlah 10 orang. Namun, ia mengatakan, semua bergantung pada hasil musyawarah semua fraksi dan kelompok DPD RI.
"Kalau disepakati bersama (usulan 10 kursi Pimpinan MPR), mengapa tidak. Sekarang akan ada 10 pimpinan, perlu ada kesepakatan bersama dalam hal ini UU MD3," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (12/8).
Dia menilai wacana yang disampaikan PAN itu sah-sah saja dan bisa diwujudkan dengan dialog politik yang baik. Menurut dia, Partai Gerindra terbuka dengan opsi PAN tersebut agar semua pihak terwakili.
"Kita lihat opsi itu semuanya terbuka, dengan opsi semua terwakili atau dengan paket saya kira kita ikut semua opsi itu," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Saleh Partaoanan Daulay mengusulkan agar kursi Pimpinan MPR RI berjumlah 10, terdiri dari sembilan berasal dari fraksi dan satu orang mewakili kelompok DPD RI. "MPR harus dijadikan sebagai lembaga politik kebangsaan dimana semua fraksi dan kelompok menyatu. Di MPR mestinya tidak ada koalisi dan oposisi, tetapi justru yang perlu ditekankan adalah NKRI," kata Saleh di Jakarta, Senin.
Dia mengusulkan komposisi pimpinan MPR itu berasal dari semua fraksi yang ada ditambah dengan perwakilan kelompok DPD. Menurut dia, musyawarah mufakat adalah perwujudan demokrasi Pancasila, itu yang perlu diaktulisasikan lagi saat ini, diharapkan rekonsiliasi kebangsaan yang diinginkan semua pihak bisa terealisasi.