REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut positif wacana aparatur sipil negara (ASN) untuk bekerja di rumah. Menurutnya dalam sebuah pekerjaan hal yang paling penting adalah produktivitas pegawai atas hal yang dikerjakan.
"Jadi asal bisa menyesuaikan selama target dan produktivitas, bisa dipertanggungjawabkan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Senin (11/8).
Menurut Emil, ketika ASN bekerja dari rumah mereka tetap harus dipantau. Jangan sampai ketika wacana ini dijalankan, pekerjaan sebagai seorang pegawai negeri justru terbengkalai dan merugikan masyarakat.
Dengan berkembangnya teknologi maka kemungkinan ada sejumlah bidang yang selama ini dikerjakan di kantor nantinya bisa dilakukan di rumah. Apalagi, yang berhubungan dengan media sosial atau informasi aduan dari masyarakat.
"Aduan daring kan bisa dikerjakan di mana saja tanpa harus bertemu orang," katanya.
Namun Emil mengakui, memang tidak semua pekerjaan ASN bisa dilakukan di rumah. Ini karena ada yang mengharuskan sebuah pekerjaan bertatap muka dalam kegiatan keseharian. Emil pun meminta pemerintah pusat tetap melakukan kajian dan bereksperimen. "Karena pasti ada plus minusnya," katanya.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokraasi (Kemenpan-RB) membuka wacana ASN bekerja dari rumah. Deputi Bidang SDM Aparatur Kemenpan-RB Setiawan Wangsaatmaja menyebut kepintaran ASN dalam menggunakan teknologi menggiring sistem pemerintahan Indonesia ke birokrasi 4.0.