MAJALENGKA, AYOBANDUNG.COM—Potensi kekeringan ekstrem masih melanda wilayah Kabupaten Indramayu, Cirebon, dan Majalengka musim kemarau tahun ini. Warga pun diminta mewaspadai kondisi tersebut.
AYO BACA : Petani di Indramayu Alih Profesi Menjadi Petambak
"Potensi kekeringan ekstrem karena daerah-daerah itu tidak hujan berturut-turut lebih dari 60 hari," ujar Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, Senin (12/8/2019).
AYO BACA : Bendungan Kering Sukamahi dan Ciawi Siap Cegah Banjir Jakarta
Pria yang disapa Faiz itu menyebutkan, di ketiga kabupaten itu, potensi kekeringan ekstrem melanda berbagai kecamatannya. Untuk Kabupaten Indramayu, wilayah yang tidak hujan berturut-turut lebih dari 60 hari itu tersebar di Anjatan, Sukra, Indramayu, Gabuswetan, Gantar, Sukagumiwang, Kertasemaya, Jatibarang, Cikedung, Lelea, Sliyeg, Terisi, Cikedung, Balongan, Lohbener, Karang Asem, Kroya, Cipancuh dan Temiyang.
Sementara itu, di Kabupaten Majalengka, potensi kekeringan ekstrem terjadi di Ligung, Jatiwangi, Kadipaten, Banjaran, Cikijing, Sukahaji, Pajajar, Jatiwangi, Talaga, Cikijng, Cigasong, Bantarujeg, Maja, Rajagaluh, Leuwimunding, Kertajati, Maja, Argapura, Kertajati, Jatitujuh, dan Jatiwangi. Untuk Kabupaten Cirebon, kekeringan tersebar di Kecamatan Susukan dan Lemahabang.
"Tiga wilayah di Kabupaten Indramayu bahkan mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) terpanjang selama 115 hari," terang Faiz. Ketiga wilayah tersebut, yakni Gantar, Bantarhuni dan Temiyang.
Faiz mengingatkan warga untuk waspada terhadap potensi bahaya kekeringan yang terjadi akibat semakin berkurangnya ketersediaan air di sumber-sumber air (sungai, waduk, danau) serta krisis air bersih. Warga juga diimbau mewaspadai meningkatnya potensi gagal panen dan kenaikan harga komoditas pertanian.
AYO BACA : Kekeringan Landa Kali Bekasi, Produksi Air Bersih PDAM Turun