Senin 12 Aug 2019 04:48 WIB

JK Tengahi Konflik Antara DPRD dan Gubernur Sulsel

DPRD Sulsel mengambil hak angket terhadap Gubernur Sulsel.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) bersama Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman (kiri) menyalami jemaah shalat Idul Adha 1440 H saat tiba di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (11/8/2019).
Foto: Antara/Arnas Padda
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) bersama Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman (kiri) menyalami jemaah shalat Idul Adha 1440 H saat tiba di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (11/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wakil Presiden H Muhammad Jusuf Kalla memberikan respons terkait bergulirnya hak angket DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) terhadap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Iameminta persoalan yang mendera antara legislatif dan eksekutif bisa diselesaikan secara baik agar tidak menghambat proses pemerintahan di Sulsel.

"Tadi Pak JK menegaskan tidak akan mencampuri soal itu (hak angket) secara teknis. Tapi harus ada checks and balances terhadap eksekutif dan legislatif," sebut Ketua DPD II Partai Golkar Sulsel Nurdin Halid usai silaturahim bersama anggota DPRD Sulsel di kediaman pribadi Jusuf Kalla jalan Haji Bau, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (12/8) malam.

Baca Juga

Nurdin mengatakan, Jusuf Kalla meminta bila ada persoalan diselesaikan sesuai aturan dan perudang-undangan yang berlaku. Meski demikian, jangan pula ada persoalan tidak diselesaikan.

Sebagai seorang negarawan, dirinya lebih melihat pada kondisi Sulsel saat ini. Selain itu, Wapres kembali mengulang tidak akan mencampuri urusan itu secara teknis, kalau ada masalah diselesaikan dengan baik.

"Beliau tiga kali mengulang hal itu, dan tidak akan mencampuri itu secara teknis. Pertemuan ini adalah silaturahmi dan pencerahan bagi semuanya," tambah Nurdin.

Hal senada disampaikan Ketua DPRD Sulsel HM Roem, bahwa dari hasil silaturahim itu, Wapres JK beberapa kali mengulangi bahwa dirinya tidak akan mencampuri itu. Kendati demikian, ia mendorong legislatif dan eksekutif agar membangun kerja sama dan saling bersinergi.

"Kalau hak angket, beliau tidak akan mencampuri. Itu urusan teknis, urusan dewan. Tapi menyarankan membangun kerja sama, dan beberapa kali diulang tidak mau mencampuri urusan teknis," ujarnya.

Mengenai dengan hasil sidang hak angket, kata Roem, dijadwalkan penyampaiannya pada 16 Agustus 2019, dan panitia sudah siap. Sebab, ada batas waktu 60 hari proses selanjutnya penyerahan hasil sudah mesti diterima.

Sementara, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah kepada wartawan usai pertemuan mengungkapkan, keberadaan JK dengan menghadirkan pihak terkait adalah langkah yang sangat bagus. Sebagai orang tua, JK memberikan spirit kepada bahwa masih ada tantangan besar ke depan.

"Apa yang harus kita lakukan? Rapatkan barisan bangun solidaritas, kolaborasi bersama supaya tantangan ini kitab hadapi dengan mudah. Pak JK tidak mau campur itu (hak angket), tetapi menyarankan apapun keputusannya supaya kita saling menghargai," papar mantan Bupati Bantaeng itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement