Ahad 11 Aug 2019 13:44 WIB

Analis: Pernyataan Mega Soal Menteri Muda Ada Benarnya

Menteri muda tidak cukup hanya soal usia, tetapi harus sudah matang pengalaman.

Direktur eksekutif Voxpol, Pangi Syarwi Chaniago
Foto: Republika/Riza Wahyu Pratama
Direktur eksekutif Voxpol, Pangi Syarwi Chaniago

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis Politik dari Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengapresiasi pernyataan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait wacana menteri muda pada pemerintahan Presiden Joko Widodo periode kedua. Ia menyatakan pernyataan Megawati itu ada benarnya.

"Bahwa kompetensi, pengalaman, dan jam terbang seseorang menjadi sebuah keniscayaan untuk menjadi menteri kabinet," kata Pangi Syarwi Chaniago melalui telepon selulernya, di Jakarta, Ahad (11/9).

Baca Juga

Menurut Pangi, tidak sama antara mengelola bisnis dengan memimpin kementerian sebagai abdi negara pelayan rakyat. "Pengusaha berpengalaman yang menjadi menteri tidak semua berhasil memimpin kementerian di pemerintahan. Apalagi yang masih berusia muda," katanya.

Soal menteri muda, menurut dia, tidak cukup hanya karena muda secara usia, tetapi mereka yang sudah matang dalam pengalaman menjadi sangat penting. Untuk memastikan pengalaman dan jam terbang, pemilihan menteri muda harus penuh kehati-hatian.

"Karena kalau gagal dan tidak punya prestasi, maka bisa menjadi preseden buruk bahwa menteri muda sama saja dengan menteri lainnya," katanya.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini mengimbau Presiden Joko Widodo agar dalam memilih menteri muda jangan hanya sebatas muda karena usia. Jokowi harus dapat memastikan kompetensi dan keahliannya terkait jabatan menteri yang bakal ditempati di kabinet.

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya usai dikukuhkan sebagai ketua umum DPP PDI Perjuangan periode 2019-2024 pada Kongres V di Bali mengatakan, soal wacana menteri muda pada kabinet mendatang akan bersifat rawan dan rapuh. Menurut Megawati, dirinya bukan tidak mendukung wacana menteri muda yang dilontarkan Presiden Joko Widodo serta tidak bermaksud merendahkan kualitas pemuda Indonesia.

"Hanya saja, mendikotomikan tua dan muda untuk menjadi syarat seseorang masuk kabinet, akan rawan dan rapuh," katanya.

Presiden kelima RI ini menjelaskan, berdasarkan pengalamannya, seorang pemuda yang dikenal pintar belum tentu bisa berhasil di pemerintahan negara. Faktor penting yang bisa menjembatani, kata dia, adalah pengalaman di bidang politik.

"Dari pengalaman saya, untuk memimpin lembaga di pemerintahan, minimal harus ada pengalaman menjadi anggota DPR RI dulu. Bukan saya mau men'judge' bahwa seseorang itu kualifaid atau tidak, bukan saya tidak pro-milenial, tapi ini masalah bangsa dan negara. Jadi, harus yang kompeten dan punya pengalaman di bidang politik," ucap Megawati.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement