REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster menilai kalangan profesional berpeluang diusulkan sebagai calon menteri dari Pulau Dewata dalam kabinet yang akan dibentuk Presiden Joko Widodo untuk lima tahun ke depan. Ia mengaku tak membedakan kader atau kalangan profesional.
"Saya tidak akan membedakan kader partai maupun profesional, tetapi yang jelas orang yang memang memiliki kompetensi," kata Koster yang juga Gubernur Bali itu di sela Kongres V PDIP, di Sanur, Denpasar, Sabtu (10/8).
Menurut Koster, Bali membutuhkan kerja sama yang baik dalam konteks membangun hubungan pemerintah pusat dan daerah, serta memahami kebutuhan prioritas pembangunan di Bali.
Sejauh ini pihaknya belum menyampaikan usulan nama calon menteri dari Bali. "Sama sekali belum, karena saya memandang waktunya lama, sekarang masih Agustus," ujarnya.
Terkait dengan posisi menteri apa yang cocok dari Bali, Koster mengatakan masih melihat-lihat dulu disesuaikan dengan kompetensi calon yang ada. "Orangnya dicari kompetensinya apa, baru diusulkan menterinya apa," ucap mantan anggota DPR RI itu.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo memastikan Bali akan mendapat jatah menteri dalam kabinet yang akan dipimpinnya selama lima tahun ke depan bersama wapres terpilih H Ma'ruf Amin. "Yang jelas dari Bali pasti ada," kata Presiden usai menghadiri Pembukaan Kongres V PDI Perjuangan, Kamis (8/8)
Orang nomor satu di Indonesia itu menyebut jumlah menteri yang akan membantunya menjalankan pemerintahan hingga 2024 itu sebanyak 34 menteri.
Namun, Jokowi mengaku belum bertemu dengan ketua-ketua partai koalisi untuk membicarakan lebih detail terkait posisi calon-calon menteri kabinet.