Jumat 09 Aug 2019 19:00 WIB

School Lunch Program Bantu Perbaiki Gizi Anak Sekolah

Pemahaman kesehatan dan perilaku yang baik mengurangi tingkat anemia pada anak.

Sosialisasi program school lunch kerja sama IPB dan Ajinomoto.
Foto: ajinomoto
Sosialisasi program school lunch kerja sama IPB dan Ajinomoto.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA --  Ajinomoto turut berpartisipasi untuk bertukar informasi dan inovasi di bidang gizi, pangan dan kesehatan di ajang Asian Congress of Nutrition (ACN) 2019. Melalui School Lunch Program, Ajinomoto bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) mengadakan penelitian yang bertujuan memperbaiki status gizi dan kesehatan anak sekolah.

Staf  Departemen of Community Nutrition Faculty of Human Ecology Bogor Agricultural University Rimbawan mengatakan program ini berupa memperbaiki mutu sekolah dari sarana penyedia makanan dan sarana Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Program ini dijalankan selama satu tahun di Pondok Pesantren Darussalam Bogor, dengan memberikan makan siang yang lebih baik.

Baca Juga

"Anak-anak yang selama ini kurang makan buah dan sayur, kita perbaiki, yang makan siangnya kurang teratur, kita perbaiki," kata dia.

photo
Siswa makan siang di sekolah.

Selama 10 hari, para siswa diberikan menu makan siang yang berbeda. Pada hari ke-11 menu makanan yang diberikan kepada anak sama seperti menu hari pertama dan seterusnya. Produk Ajinamoto juga ditambahkan ke dalam sayuran yang disiapkan untuk anak untuk menambah cita rasa.

Dalam penelitian ini juga turut diberikan pendidikan kepada guru dan menajemen sekolah untuk menciptakan kondisi bersih dan sehat. "Untuk juru masak dari yang sebelumnya ala kadarnya, sekarang sudah tahu cara masak yang sehat. Dulu nggak ada keran, sehingga anak yang mau makan tidak cuci tangan, sekarang sudah cuci tangan," ujar Rimbawan.

Menurut dia, dengan memberikan pemahaman kesehatan dan perilaku yang baik, perilaku makan anak sekolah menjadi lebih baik. Dengan demikian tingkat sakit anak berkurang. "Hasil dari penelitian yang kita lakukan, dari yang sebelumnya banyak anak yang mengalami anemia, jumlahnya menjadi berkurang," kata  Rimbawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement