Jumat 09 Aug 2019 16:11 WIB

Bamsoet Saran ke Jokowi Utamakan Kemampuan Kandidat

Kemampuan kandidat harus didahulukan dibandingkan asal partai.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo menjadi pembicara dalam sebuah diskusi di Hotel Ashley, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/8).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo menjadi pembicara dalam sebuah diskusi di Hotel Ashley, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo menyarankan Presiden terpilih Joko Widodo untuk mengutamakan kemampuan kandidat menteri, ketimbang melihat asal partai politiknya.

Saran tersebut disampainkan dalam menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri yang terang-terangan meminta jatah menteri yang lebih banyak ketimbang partai lain.

Baca Juga

"Saya menyarankan Presiden (Jokowi) harus berpijak kepada kemampuan orang yang disodorkan, kemmpuan dan kapabilitasnya. Baru asal partai politik," ujar Bamsoet di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/8).

Dengan mengutamakan kemampuan dari kandidat, hal itu dapat memudahkan kerja pemerintahan era Jokowi-Ma'ruf Amin. Ketimbang memilih menteri dari parpol, demi hanya memuaskan kepentingan politik sejumlah pihak.

"Ke depan kita harus membicarakan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Ammin lima tahun ke depan, kita akhiri ini dan mengakomodir persaingan kemarin lewat proses rekonsiliasi," ujar Bamsoet.

Ia pun menyarankan kepada partai politik yang berada di Koalisi Indonesia Kerja (KIK) untuk mengusulkan banyak kandidat menteri ke Jokowi. Bamsoet yakin, mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan memilih orang yang kompeten untuk mengisi pos menteri.

"Biarkan presiden menentukan orang-orang terpilihnya karena presiden tahu arah bangsa kita untuk lima tahun ke depan. Kita mengikuti dan mendorong presiden dengan rencanaya, dengan apa yang kita punya," ujar Bamsoet.

Terkait pernyataan Megawati yang menginginkan kursi menteri yang lebih banyak adalah hal yang wajar. Karena PDIP keluar sebagai pemenang pemilihan umum (Pemilu) 2019.  "Itu wajar sebagai ketua umum partai politik, kemudia itu menyemangati para kadernya dan menghargai kerja keras para kadernya memenangkan pemilu dan memenangkan kursi legislatifnya," ujar Bamsoet.

Sebelumnya, Megawati memberikan pernyataan terbuka mengenai syarat masuknya PDIP dalam kabinet periode kedua Jokowi. Partai berlambang banteng itu harus menjadi partai dengan jumlah menteri terbanyak di kabinet selanjutnya.

Hal itu disampaikan Megawati dalam Kongres V PDIP di Bali. "Saya meminta dengan hormat bahwa PDIP akan masuk dalam kabinet dengan jumlah menteri harus terbanyak," ujarnya.

Jokowi pun langsung membalas pernyataan tersebut, dan memastikan bahwa PDIP akan mendapatkan kursi menteri yang terbanyak dari partai lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement