Jumat 09 Aug 2019 11:11 WIB

Angkatan Muda Muhammadiyah akan Gelar Liga HW 2019

Liga HW 2019 dimaksudkan sebagai salah satu media dakwah.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Dwi Murdaningsih
Konferensi pers Liga Hizbul Wathon di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (8/8).
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Konferensi pers Liga Hizbul Wathon di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (8/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) yang terdiri atas Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), dan Nasyiayul Aisyiyah untuk pertama kalinya akan menggelar Liga Hizbul Wathan (HW). Gelaran ini sebagai salah satu upaya untuk mengembalikan peran Muhammadiyah dalam mengambil jalur dakwah melalui sepak bola.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto mengatakan, Muhammadiyah sebagai organisasi memiliki peran penting dalam sejarah awal perkembangan sepak bola Indonesia. Pria yang akrab disapa Cak Nanto ini menjelaskan, Liga HW 2019 adalah bentuk komitmen organisasi Muhammadiyah dalam mendukung kemajuan sepak bola nasional.

Baca Juga

Selain itu, juga melanjutkan apa yang sudah dirintis oleh Ki Bagus Hadikusumo dengan mendirikan Kauman Voetbal Club (KVC) yang kemudian bermetamorfosis menjadi Persatuan Sepak Bola Hizbul Wathan (PSHW). Sampai saat ini, kata dia, masih banyak PSHW yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Cak Nanto mengatakan, goals dari penyelenggaraan kompetisi sepakbola ini adalah untuk melahirkan klub profesional Muhammadiyah yang bisa berlaga di Liga 1 atau Liga 2. "Pelaksanaan ini adalah untuk menghidupkan kembali spirit nilai-nilai perjuangan yang sudah lama tidak dihidupkan oleh Muhammadiyah sebagai media dakwah. Dorongannya adalah lahirnya klub profesional. Diharapkan nilai-nilai Muhammadiyah ada dalam sepak bola," kata Nanto di Jakarta, Kamis (8/8).

Liga HW 2019 ini direncanakan akan digelar mulai September 2019 hingga Februari 2020 mendatang. Event ini akan berlangsung di lima zona, yakni DKI Jakarta-Banten, Jawa Barat (Jabar), Jawa Timur (Jatim), Yogyakarta (DIY), dan Jawa Tengah (Jateng). Format yang akan digunakan adalah setengah kompetisi di masing-masing zona untuk dirampingkan menjadi tiga tim yang akan bertanding di tingkat nasional.

Sementara babak final akan diselenggarakan di Solo dalam rangka menyemarakkan Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo. Ketua Pelaksana Liga HW 2019, Rachmatullah Baja mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan instrumen-instrumen pertandingan seperti wasit, pelatih, dan juga venue pertandingan.

Untuk zona DKI-Banten akan pertandingan diselenggarakan di lapangan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), sementara Jabar di lapangan Sabuga, Jatim di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), DIY ada di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) atau bekerja sama dengan Asprov DIY, dan Jateng di Solo. Sementara untuk pelatih atau wasit, dia mengatakan, semua instrumen yang digunakan memiliki lisensi dari PSSI atau FIFA.

"Instrumen pelatih, wasit dan keamanannya sudah kita siapkan dan mereka (wasit) memiliki lisensi minimal D seperti pada Liga 3. Ini dalam rangka mempersiapkan untuk jangka panjang sesuai standar pada Liga 3," kata dia.

Pada Liga HW 2019 ini, sang juara akan mendapatkan Trofi Abdul Hamid yang akan menjadi trofi bergilir untuk tahun-tahun selanjutnya. Selain itu, panitia juga menyiapkan trofi Muhammad Jamiat untuk top scorer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement