Kamis 08 Aug 2019 19:36 WIB

Rekomendasi ATISI Soal Teknologi Keamanan di Perkotaan

Keamanan dalam sebuah kota dinilai penting untuk dipenuhi.

Pameran Teknologi
Foto: istimewa
Pameran Teknologi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keamanan dalam sebuah kota dinilai penting untuk dipenuhi. Apalagi sebuah ibu kota baru. Tentu teknologi keamanan yang disematkan merupakan yang termutakhir.

Dr Sanny Suharli, Ketua Umum Asosiasi Teknologi dan Industri Sekuriti Indonesia (ATISI), mengatakan, peningkatan keamanan siber adalah salah satu dari 25 program prioritas rencana kerja pemerintah RI tahun 2020.

"Teknologi anti penyadapan dan pencurian data mutlak harus ada dalam sistem keamanan ibu kota baru, khususnya dalam hal pertahanan terhadap celah keamanan (backdoor code). Mengingat dengan backdoor code, akses ke CCTV dapat diretas tanpa perlu mengetahui kata sandi, sehingga rentan pencurian rekam data denah ruangan maupun aktivitas," kata dia dalam siaran persnya, Kamis (8/8).

Teknologi lain yang direkomendasikan,  sistem keamanan berlapis, jumlah dan teknologi cctv, dan  face Recognition dan artificial intelligence.

Richard Baker, Director of Red Piranha, menyatakan ibu kota baru wajib memiliki sistem pertahanan keamanan siber berlapis, yang memiliki Next Generation Firewall (NGFW), penyimpanan logaritma jangka panjang, sistem intelijen pendeteksi ancaman aktif, kemampuan analisa dan visibilitas aktual, serta penanganan ancaman secara otomatis. 

Irwandi Salim, Presiden Direktur Professtama, menambahkan idealnya perlu 100 CCTV per 1 kilometer persegi di ibu kota baru. Kemudian, ibu kota baru yang memiliki konsep forest city baiknya memakai teknologi kamera CCTV 360 derajat dengan fitur thermal dan nightvision.

"Juga ada fitur anti korosi dan anti ledakan. Hal ini agar bisa mendeteksi dengan komprehensif dalam gelap, sensitif terhadap perubahan suhu untuk pencegahan kebakaran, dan tahan bencana," kata dia.

Sementara, Scottie Kim, CEO Jisung Protech, menerangkan perlu ada teknologi face recognition dan artificial intelligence, yang mampu mendeteksi wajah dan mencocokkan dengan database pelaku kejahatan secara ak"Seperti teknologi Helios dari Jisung Protech, yang mampu melakukannya hanya dalam 3 detik.," kata dia.

sumber : An
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement