REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Umum PDI Perjuangan sempat memperkenalkan dan membela kader baru partainya yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam sambutan di Kongres V PDI Perjuangan, di Bali, Kamis.
Awalnya Mega memperkenalkan kepada para tamu undangan yang hadir bahwa dalam Kongres V PDIP turut hadir seseorang yang sudah menjadi kader PDIP.
"Di sini juga ada yang sudah jadi kader PDIP, BCP Basuki Cahaya (Tjahaja) Purnama," kata Megawati disambut tepuk tangan peserta kongres.
Setelah memperkenalkan Ahok, Mega lalu teringat mengenai kasus yang sempat menimpa Ahok sehingga menyebabkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu mendapat penolakan sampai dibui.
Mega mengaku bingung, ketika berbicara Pancasila dan nilai gotong-royong yang menjadi dasar falsafah negara, mengapa nama Ahok dulu sempat mendapat penolakan.
"Masa nggak boleh, mau namanyaa aseng, mau Ahok, mau Badu, kalau dia warga negara Indonesia ya sudahlah," kata Mega.
Megawati juga mengaku pernah dilarang memanggil Basuki Tjahaja Purnama dengan panggilan Ahok. "Saya bilang wong namanya begitu, masa tidak boleh. (Makanya) Tadi saya hapal namanya, Basuki Cahaya Purnama. Saya berarti panggil, 'Pak Purnama apa kabar?'," kata Megawati kemudian tertawa.
Dijumpai secara terpisah seusai pembukaan kongres, Ahok yang mengenakan kemeja merah PDIP menyatakan bersyukur dapat diperkenalkan Megawati dalam kongres.
Dia menilai pidato Megawati sangat luar biasa dan membangkitkan semangat seluruh kader partai