REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Warga Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, sangat terbantu dengan adanya posko kesehatan yang dibuka Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ. Pasalnya, jika warga daerah tersebut sakit, jarak terdekat untuk berobat ke dokter yakni mencapai dua kilometer.
Iyah Suriyah (38 tahun), warga Kampung Cemara, Desa Cemarajaya, mengatakan, meskipun saat ini lingkungan di desanya sedang tercemar limbah minyak mentah, tapi ada hikmah di balik itu semua. Salah satunya, Pertamina mendirikan posko kesehatan untuk warga. Warga yang sakit apapun, bisa berobat ke dokter yang tersedia, tanpa dipungut biaya sepeserpun.
"Alhamdulillah, yang berobat ke sini, semuanya sembuh. Dan, katanya obat yang diberikan dokter Pertamina ini bagus serta mujarab," ujar Iyah, kepada Republika.co.id, Rabu (7/8).
Karena itu, dirinya membawa anak ketiganya, yang baru berusia empat tahun berobat ke posko kesehatan Pertamina. Karena, sejak dua hari yang lalu, anaknya mengalami demam disertai batuk dan pilek.
Dengan adanya pencemaran limbah ini, Iyah tak perlu jauh-jauh membawa anaknya berobat. Cukup berjalan kaki sejauh 200 meter dari rumahnya ke kantor desa, anaknya sudah bisa diperiksa oleh dokter.
Sebelumnya, lanjut Iyah, jika sakit dirinya harus pergi ke puskesmas terdekat yang jaraknya mencapai dua kilometer. Karena, rumahnya ini benar-benar berada di paling utara, wilayah Karawang. Sehingga, aksesnya jauh kesana kemari.
"Kita warga pesisir, kalau mau ke pasar atau ke puskesmas juga jaraknya sangat jauh. Jadi, dengan adanya posko kesehatan ini sangat membantu kami," ujarnya.
Sementara itu, Vice President Relations Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ, Ifki Sukarya, mengatakan, pascakebocoran minyak yang menyebabkan pencemaran spill oil ini, pihaknya mendirikan empat posko kesehatan. Yaitu, Posko Cemarajaya, Posko Sungai Buntu, Posko Sedari dan Posko Pantai Mutiara.
"Adapun keluhan pasiennya bervariasi. Mulai dari gatal-gatal, Ispa sampai hipertensi. Posko ini, akan terus ada sampai batas waktu yang tak ditentukan," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika