Kamis 08 Aug 2019 02:15 WIB

Kabupaten Bandung Tingkatkan Penggunaan Air Perpipaan

Pengembangan SPAM bisa menambah pendapatan asli daerah.

Penandatanganan nota kesepahaman antara Perumda Tita Raharja Air Minum dengan PT Moya
Foto: Istimewa
Penandatanganan nota kesepahaman antara Perumda Tita Raharja Air Minum dengan PT Moya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabupaten Bandung melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Raharja Air Minum menargetkan layanan air bersih melalui jaringan perpipaan 60 persen pada 2023 dari kondisi saat ini baru sebesar 24 persen.

"Ya benar, targetnya sebesar itu dan itu sesuai dengan rencana induk pengembangan sistem penyediaan Air minum (SPAM) di Kabupaten Bandung pada 2023," kata Direktur Utama Perumda Tirta Raharja Air Minum, Rudie Kusmayadi dalam keterangannya, saat penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PT Moya Indonesia di Jakarta, Rabu (7/8).

Menurut Rudie, nota kesepahaman tersebut merupakan langkah awal pengembangan SPAM di wilayah pelayanan Perumda Air Minum Tirta Raharja, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Ia mengatakan, pihaknya menggandeng Moya Indonesia untuk mengejar target realisasi cakupan pelayanan sebesar 60 persen pada 2023 itu. "Kita untuk mengejar ini juga agak sulit, karena memang pembangunan SPAM ini memerlukan biaya yang cukup besar", ujarnya. Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya menjajaki kerja sama dengan pihak swasta.

Rudie optimistis dengan prospek kerja sama ini karena Kabupaten Bandung memiliki potensi pengembangan SPAM yang masih besar, antara lain karena ketersediaan air baku yang mencukupi, yang bersumber dari empat sungai, salah satunya Sungai Citarum.

Bupati Bandung Dadang M Nasser mengatakan, langkah itu sejalan dengan instruksi pemerintah pusat agar seluruh warga menggunakan 100 persen air perpipaan. "Hari ini ada peminat dari pihak ketiga, tentu kami sangat wellcome dan dengan pakai koridor hukum yang baik, sehingga aturannya tetap terpenuhi," jelasnya.

Dadang menambahkan, walaupun pengembangan SPAM di wilayah Kabupaten Bandung ini berpeluang meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), namun pihaknya tidak akan mengabaikan fungsi sosial Tirta Raharja, yang akan direalisasikan dalam bentuk perbedaan tarif berdasarkan kemampuan kelompok pelanggan.

CEO Moya Indonesia Mohamad Selim mengatakan, peningkatan pelayanan air bersih perpipaan perlu terus ditingkatkan agar semakin banyak warga yang memiliki akses terhadap air bersih.

Selim menambahkan, jika hasil pra studi kelayakan menghasilkan potensi pengembangan yang baik, maka akan menjadi pedoman awal untuk melakukan studi kelayakan lebih lanjut untuk merealisasikan Rencana Induk Pengembangan SPAM di wilayah Kabupaten Bandung.

Perumda Air Minum Tata Raharja Kabupaten Bandung saat ini melayani 99.400 pelanggan dengan kapasitas produksi mencapai 981 liter per detik. Kapasitas sebesar itu sudah terserap hampir 100 persen, sehingga diperlukan upaya peningkatan produksi agar semakin banyak warga Kabupaten Bandung mendapatkan air bersih perpipaan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement