Rabu 07 Aug 2019 17:52 WIB

Pendakian Gunung Slamet Jalur Bambangan Kembali Dibuka

Pembukaan jalur Bambangan direncanakan berlangsung mulai Kamis (8/8)

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Christiyaningsih
Gunung Slamet
Foto: Antara
Gunung Slamet

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Menjelang perayaan HUT ke-74 Kemerdekaan RI, jalur pendakian Gunung Slamet melalui pos Dusun Bambangan Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga, kembali dibuka. Pembukaan jalur tersebut direncanakan berlangsung mulai Kamis (8/8).

"Sebelumnya kita memang menutup sementara jalur pendakian melalui pos Bambangan agar vegetasi di sepanjang jalur pendakian tumbuh kembali dan kondisi jalur pendakian bisa kita perbaiki," jelas Manajer Bisnis Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur Sugito, Rabu (8/8).

Baca Juga

Penutupan jalur pendakian dilakukan sejak 22 Juli 2019 lalu. Selama rentang waktu hingga pembukaan jalur tersebut, Sugito menyebut pihaknya juga telah melakukan pembersihan jalur dari sampah dan pemasangan tanda arah jalur pendakian.

Dia juga menjelaskan jalur pendakian tersebut sebelumnya dikelola oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Purbalingga. Namun saat ini jalur tersebut dikelola oleh Perhutani bekerja sama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Argo Waluyo Desa Bambangan.

Setelah dilakukan serah terima, sistem retribusi yang sebelumnya diterapkan Pemkab Purbalingga pada para pendaki mengalami perubahan menjadi tiket pendakian. Menyusul perubahan tersebut, harga tiket masuk mengalami kenaikan dibanding saat masih diterapkan sistem retribusi.

Sebelumnya, Pemkab Purbalingga hanya mengenakan retribusi sebesar Rp 20 ribu pada masing-masing pendaki yang hendak mendaki Gunung Slamet. Sedangkan setelah menjadi harga tiket pendakian, harga tiket masuk ditetapkan sebesar Rp 25 ribu per pendaki. "Memang mengalami kenaikan sebesar Rp 5 ribu," jelasnya.

Menurutnya, harga tiket pendakian sebesar Rp 25 ribu terdiri dari beberapa komponen. Komponen tersebut meliputi asuransi sebesar Rp 1.000, administrasi Rp 300, komitmen evakuasi Rp 3.000, retribusi pemerintah desa Rp 3.500, kebersihan Rp 1.000, pengelolaan Rp 7.920, dan untuk Perhutani Rp 8.280.

Dengan dibukanya kembali jalur ini maka mereka yang hendak merayakan HUT Kemerdekaan RI di Puncak Gunung Slamet bisa memiliki kesempatan mendaki melalui jalur Bambangan. "Pada peringatan HUT RI biasanya memang ada banyak pendaki yang ingin merayakan di Puncak Gunung Slamet," jelasnya.

Meski demikian dia mengingatkan para pendaki agar melengkapi peralatan pendakian. Terutama mengingat kondisi temperatur udara yang pada musim kemarau ini terasa lebih dingin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement