Kamis 08 Aug 2019 12:27 WIB

Harga Daging Ayam Mulai Naik di Cimahi

Kenaikan daging ayam sudah dirasakan pedagang sejak dua pekan terakhir.

Rep: ayo bandung/ Red: ayo bandung
Harga Daging Ayam di Pasar Antri Mulai Naik Sejak Dua Minggu Terakhir
Harga Daging Ayam di Pasar Antri Mulai Naik Sejak Dua Minggu Terakhir

CIMAHI UTARA, AYOBANDUNG.COM -- Harga komoditas daging ayam di Pasar Antri, Cimahi mulai merangkak naik. Kenaikan sudah dirasakan pedagang sejak dua pekan terakhir. 

Seorang pedagang, Haji Asep (37) mengatakan kenaikan harga daging ayam mulai dirasakan sejak akhir Juli 2019. Hingga saat ini, sambungnya harga daging ayam mencapai Rp35.000 per kilogram. 

"Sekarang harganya sekitar Rp35.000 - 36.000 per kilogram. Dua minggu lalu naik Rp2.000, seminggu ini naik Rp3.000," ujarnya kepada ayobandung.com, Rabu (7/8/2019).

Dia menyebutkan harga normal daging ayam berkisar Rp30.000 per kilogram. Sedangkan faktor utama kenaikan harga daging ayam selama dua minggu terakhir tidak diketahuinya secara detil.

AYO BACA : Jelang Idul Adha, Harga Cabai di Pasar Antri Cimahi Semakin Pedas

"Sekarang dari sananya Rp24.000 per kilogram, asalnya Rp19.000 per kilogram. Sudah dua minggu naik Rp5.000, saya nggak tahu faktor kenaikan apa saja," katanya. 

Asep memprediksi kenaikan daging ayam akan terus berlangsung sampai Idul Adha, harganya bisa mencapai Rp40.000 per kilogram. Dijelaskannya, kenaikan ini merupakan hal yang biasa terjadi menjelang hari besar keagamaan. 

"Jelang Idul Adha, sama seperti Lebaran naik jadi sekitar Rp40.000 per kilogram. Tapi kalau pasokan mah banyak, harganya saja yang naik," terangnya.

Dia pun berharap semoga harga daging kembali normal.

"Harapan saya sebagai pedagang jangan terlalu naik, kalau bisa kembali ke normal. Jangan naik lagi," pungkasnya.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement