Kamis 08 Aug 2019 04:40 WIB

Ada Retakan Bumi di Bawah Jakarta, Ini Tanggapan Pakar

Gempa dahsyat (megathrust) pernah mengguncang Jakarta pada masa penjajahan Belanda.

Rep: ayo bandung/ Red: ayo bandung
Pakar Skeptis Catatan Gempa Megathrust di Jakarta Disebabkan Sesar Baribis
Pakar Skeptis Catatan Gempa Megathrust di Jakarta Disebabkan Sesar Baribis

JAKARTA, AYOBANDUNG.COM -- Gempa dahsyat (megathrust) pernah mengguncang DKI Jakarta, yang dulunya bernama Batavia pada masa penjajahan Belanda. Catatan sejarah itu kemudian dikaitkan dengan temuan ahli geodesi Australia, Achraff Koulali, pada 2016.

Penelitian yang dipublikasikan jurnal internasional Elsevier ini memperkirakan ada retakan bumi di bawah kota Jakarta sebagai perpanjangan sesar Baribis di sisi barat. Adapun sesar Baribis membentang dari timur hingga barat Pulau Jawa.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengaku skeptis dengan anggapan yang menyebut bahwa bentangan sesar Baribis ada di bawah Jakarta. Pasalnya, BMKG belum pernah menemukan aktivitas kegempaan di wilayah ini, sekalipun dengan kekuatan kecil.

“Skeptis artinya tidak menolak, tapi belum bisa menerima. Diperlukan penelitian yang lebih jauh,” katanya kepada AyoBekasi, Rabu (7/8/2019).

Gempa yang dulu pernah terjadi di Jakarta belum tentu disebabkan oleh sesar Baribis. Kuat dugaan, gempa tersebut masih bersumber di dekat wilayah Selat Sunda dan Samudera Hindia, sama seperti gempa magnitude 6,9 yang pekan lalu terjadi di Banten.

“Kemarin saja magnitude 6,9 pusat di Banten, tapi Jakarta terasa cukup kencang kan? Tahun lalu Januari 2018, magnitude 6,1 pusatnya juga di sana terasa lebih kencang juga di Jakarta. Jadi, bisa jadi gempa yang dulu itu sumbernya dari sana (Samudera Hindia) juga,” ujar Daryono.

Berikut sejarah gempa besar yang pernah terjadi di Jakarta, berdasarkan sumber BMKG:

5 Januari 1699 : Batavia diguncang gempa yang menyebabkan 28 orang tewas dan 49 bangunan rumah tembok rusak berat.

22 Januari 1780 : Gempa Batavia merobohkan Observatorium Mohr yang dibangun pada 1765.

10 Oktober 1834 : Batavia, Karawang, Bogor, dan Priangan dilanda gempa menyebabkan sejumlah rumah dan bangunan kuat rusak.  

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement