BANJARAN, AYOBANDUNG.COM—Cangkaleng atau kolang-kaling merupakan buah dari pohon aren. Biasanya buah berwarna bening bulat atau lonjong ini dijumpai saat Ramadan sebagai bahan kolak.
Namun ternyata, buah kolang-kaling tidak hanya diminati pasar lokal, negara lain pun sangat berminat membeli buah cangkaleng. Adalah Filipina yang meminati kolang-kaling dari Indonesia, khususnya Jawa Barat.
"Permintaan dari Filipina sangat besar. Untuk bahan baku manisan," ujar Roni Sagala, pengekspor kolang-kaling saat pelepasan ekspor komoditas pertanian di Banjaran, Kabupaten Bandung, Selasa (6/8/2019).
AYO BACA : Kuliner Bandung: Batagor Haji Isan Eksis Sejak 1968
Menurut Roni, dirinya sampai kewalahan memenuhi permintaan ekspor kolang-kaling dari Filipina. "Setiap bulan rata-rata saya kirim 4 kontainer," ungkapnya.
Setiap kontainer berisi 18 ton kolang-kaling. Dalam satu bulan, sedikitnya dikirim 72 ton kolang-kaling ke Filipina. Menurutnya, permintaan kolang-kaling dari Filipina masih besar, namun dirinya masih kekurangan pasokan.
AYO BACA : Kuliner Bandung: Cilok Mochilok, Bikin Ketagihan
"Bahan baku yang susah. Kan pohon aren ini jarang berbuah, jadi agak sulit mencarinya," ujarnya.
Selain itu, sampai saat ini di Jawa Barat, misalnya, tidak ada perkebunan pohon nira sehingga ketersediaan bahan baku juga menjadi sulit.
Roni sendiri harus mencari kolang-kaling sampai ke pelosok selatan Jawa Barat seperti Cianjur, Garut, dan Tasikmalaya. "Untuk ekspor memang kriteria buahnya juga. Tidak semua buah bisa dijual," ujarnya.
Kolang-kaling yang akan diekspor harus mempunyai bentuk bulat. Di pasaran, kata Roni, memang banyak dijual kolang-kaling, namun bentuknya gepeng sehingga tidak akan laku dijual di pasar ekspor.
AYO BACA : Kuliner Bandung: Enaknya Lumpia Basah Kwetiau