Selasa 06 Aug 2019 16:47 WIB

Soal Penyebab Pemadaman, PLN: Beri Kami Waktu

PLN akan melaporkan secara berkala proses investigasi.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Teguh Firmansyah
Plt Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sripeni Inten Cahyani (tengah) menyampaikan keterangan kepada wartawan usai bertemu dengan pimpinan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Plt Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sripeni Inten Cahyani (tengah) menyampaikan keterangan kepada wartawan usai bertemu dengan pimpinan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direksi PT PLN (Persero) mendatangi ruang kerja Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Gedung DPR dan MPR di Jakarta, Selasa (6/8). PLN memberikan penjelasan soal pemadaman listrik.

"Siang ini, kami bertemu Komisi VII, memberikan penjelasan tentang apa yang terjadi pada Ahad (4/8) soal pemadaman listrik di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat," ujar Pelaksana tugas (plt) Direktur Utama (Dirut) PLN Sripeni Inten Cahyani usai pertemuan dengan Komisi VII di Gedung DPR dan MPR, Jakarta, Selasa (6/8).

Baca Juga

Inten menyampaikan, Komisi VII mendorong PLN melakukan investigasi terhadap penyebab gangguan sistem kelistrikan, memberikan kompensasi, dan juga memiliki mitigasi dalam menghadapi keadaan darurat.

Inten mengatakan, PLN sudah berhasil melakukan pemulihan pada Senin (4/8). "Senin (4/8), dimulai pukul 17.50 WIB, listrik di DKI Jakarta sudah pulih. Diikuti pada 22.00 WIB, listrik di Banten pulih, dan Jawa Barat sudah pulih pada pukul 22.40 WIB," kata Inten.

PLN, kata Inten, akan melaporkan secara berkala proses investigasi dan kompensasi kepada Komisi VII. PLN memohon waktu untuk melakukan investigasi.

"Kami mohon waktu melakukan langkah investigasi dan kami akan melaporkan  kepada Komisi VII untuk ikut mengawasi bagaimana proses investigasi bisa lebih komprehensif agar hasilnya bisa untuk langkah perbaikan agar kejadian tidak terulang," kata Inten menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement