MAGELANG, AYOBANDUNG.COM—Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Hasto Wardoyo mengatakan, kasus perceraian masih menjadi tantangan BKKBN dalam menjalankan program pembangunan keluarga.
Hasto dalam kegiatan pertemuan dengan penyuluh KB di Kabupaten Magelang, Senin (5/8/2019), mengatakan, perceraian masih menjadi masalah di berbagai daerah Indonesia dan membuat keluarga menjadi tidak berkualitas serta berdampak pada sumber daya manusia yang dihasilkan ikut menurun.
AYO BACA : Dunia Maya Picu Perselingkuhan yang Berakibat Perceraian
Hasto yang menjabat sebagai Bupati Kulon Progo selama tujuh tahun sejak 2013 tersebut memaparkan tingginya angka perceraian di kabupaten dalam Provinsi DI Yogyakarta itu.
Dia menyebut dari sekitar 2000 pernikahan dalam satu tahun, angka perceraiannya mencapai sekitar 800 kasus.
AYO BACA : Cerai, Perempuan Ini Adakan Pesta Penghancuran Gaun Pengantin
Hasto juga memaparkan angka perceraian di Kota Padang saat melakukan perjalanan dinas ke kota tersebut, yakni dari sekitar 3.000 hingga 4.000 pernikahan kasus perceraian mencapai 1600.
"Yang menarik, 70 persennya, kejadian di Kulon Progo dan di Padang, yang menggugat cerai adalah istri. Artinya para suami kurang menyamankan istri," kata Hasto.
Dari kasus perceraian itu, dia melanjutkan, banyak janda yang memilih untuk tidak menikah lagi sehingga memiliki kesulitan dalam ekonomi dan menjadi keluarga yang tidak berkualitas.
Oleh karena itu Hasto menekankan pentingnya menekan angka perceraian tersebut dengan penyuluhan soal membangun keluarga yang berkualitas.
Ia berharap pada penyuluh keluarga berencana agar bisa lebih efektif dan mengena di hati masyarakat dalam menjalankan tugas kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga.
AYO BACA : Song Song Couple Bercerai Tanpa Perebutkan Harta Gono Gini