Selasa 06 Aug 2019 00:21 WIB

Ada Kabut Asap, Jarak Pandang di Jambi Capai Titik Terendah

Jarak pandang di Jambi hanya 3,9 kilometer.

Red: Nur Aini
Pesawat komersial melintas dengan latar depan Jembatan Pedestrian Gentala Arasy yang diselimuti kabut asap tipis di Jambi, Kamis (1/8/2019).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Pesawat komersial melintas dengan latar depan Jembatan Pedestrian Gentala Arasy yang diselimuti kabut asap tipis di Jambi, Kamis (1/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di sejumlah kabupaten di Provinsi Jambi menyebabkan munculnya kabut asap yang mempengaruhi jarak pandang di Kota jambi menjadi hanya mencapai 3,9 kilometer.

Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultan Thaha Jambi, Kurnia Ningsih mengatakan akibat kebakaran di sejumlah kabupaten yang ada di Jambi jarak pandang saat ini mencapai 3.900 meter.

Baca Juga

"Jarak padang terendah terjadi pada pagi dan malam hari, bisa 3.900 meter saja, sedangkan siang tidak mengganggu karena arah angin tidak kencang jadi asap tidak masuk ke kota," katanya kepada wartawan di Jambi, Senin (5/8).

Pada tiga hari terakhir keberadaan asap di Kota Jambi bertahan jauh lebih lama dibandingkan hari sebelumnya. Tiga hari terakhir itu sudah sampai 5 sampai 6 jam. BMKG juga mencatat untuk musim kemarau di Provinsi Jambi diprediksi akan terjadi hingga akhir September 2019 mendatang. "Untuk cuaca sendiri di Jambi akan terjadi dalam kondisi berawan, namun tidak menimbulkan hujan, cuman berawan saja," kata Kurnia Ningsih.

Dia menyebutkan hanya ada dua kabupaten yang kemungkinan akan terjadi hujan dari ringan hingga sedang yakni Kerinci dan Merangin. BMKG juga mencatat untuk titik panas yang terjadi di sejumlah kabupaten di Provinsi Jambi ternyata tidak sepenuhnya disebabkan oleh titik api melainkan juga akibat tumpukan batu bara menjadi salah satu penyumbang titik panas. "Tumpukan batu bara yang ada tersebut terbaca Satelit Terra & Aqua sebagai titik panas."

Kurnia Ningsih menyebutkan informasi yang diterima dirinya tumpukan baru bara tersebut berada di Kabupaten Batanghari. BMKG meminta agar tidak menumpuk batu bara yang berakibat munculnya titik panas. Berdasarkan pantauan Sensor Modis (Satelit Terra & Aqua) dan Suomi NPP (Tingkat Kepercayaan lebih dari 50 persen tertanggal 4 Agustus 2019 update Tanggal 5 Agustus 2019 pukul 05.00 WIB di wilayah Provinsi Jambi terdapat 12 titik panas yaitu di Kabupaten Tanjab Barat tiga titik panas, dan Kabupaten Muaro Jambi sembilan titik panas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement