REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Peristiwa padamnya listrik membawa berkah bagi penjual lilin dan lampu darurat. Hampir di setiap warung klontong dan mini market di Kota Depok diserbu warga yang hendak membeli lilin dan lampu darurat pada Ahad (4/8).
"Lilin sudah habis sejak sore hari. Saya akhirnya pasrah semalaman tanpa lilin," kata seorang warga Beji, Kota Depok, Jamal, Senin (5/8).
Seorang ibu rumah tangga warga Sukmajaya, Kota Depok, Siska juga tak kebagian lilin dan lampu darurat saat hendak membeli di mini market pada Ahad (4/8) pukul 20.00 WIB. "Saya sudah cari diseluruh mini market semuanya sudah habis. cari di warung klontong juga sudah habis sejak sore," terangnya.
Seorang pelayan mini market di Jalan Margonda, Kota Depok, Ayu mengatakan lilin dan lampu darurat sudah habis terjual pada Ahad (4/8) pukul 17.00 WIB. "Banyak pembeli yang membeli lilin dan lampu emergency. Persediaan terbatas jadi cepat habis. Saat ini kami siapkan stok lilin dan lampu emergency lebih banyak dari biasanya," tuturnya.
Seorang pedagang klontong di Jalan Juanda, Kota Depok, Mamad mengaku juga stok lilin yang dijual sudah habis sejak Ahad (4/8) pukul 17.00 WIB. "Banyak yang beli lilin, kayaknya pada mau ngepet ya," ucapnya bergurau.
Informasi yang dihimpun Republika, lilin dan lampu darurat ludes terjual di hampir semua mini market dan toko klotong di Kota Depok. Lampu darurat dijual dengan beragam harga mulai dari Rp 90 ribu sampai dengan Rp 170 ribu.
Harga tersebut tergantung besarnya daya dan kekuatan lampu tersebut menyala ada yang tiga jam, tujuh jam, sampai dengan 10 jam. Sedangkan lilin dijual seharga Rp 5.000 per pak yang berisi lima batang lilin.