Senin 05 Aug 2019 15:51 WIB

28 Mahasiswa UMS Ikuti Magang BUMN Hadir untuk Negeri

Mentor atau pembimbing bagi peserta program magang juga disediakan perusahaan.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UMS.
Foto: Yusuf Assidiq.
Kampus UMS.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO - Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS), Jawa Tengah, menjalin kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk program magang kerja bersertifikat bagi mahasiswa. Pada 2019 ini, ada 28 mahasiswa dari UMS yang lolos mengikuti magang berserifikat di BUMN.

Wakil Rektor 1 UMS, Muhammad Da'i mengatakan, magang bersertifikat tersebut dilakukan dengan BUMN seperti PLN, Pelindo, Angkasa Pura, Jasa Raharja, dan lainnya. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam merespons perubahan yang cepat di dunia kerja.

Pelaksanaan magang dilakukan selama enam bulan dan diberikan penghargaan 10 SKS. Sebanyak 28 mahasiswa yang lolos ini berasal dari sejumlah Fakultas di lingkungan UMS. Awalnya, jumlah mahasiswa UMS yang mendaftar untuk mengikuti program magang tersebut sebanyak 55 mahasiswa.

Kemudian, yang lolos seleksi awal menjadi 53 mahasiswa. Selanjutnya, disaring lagi lolos 25 mahasiswa. Namun, ada kuota tambahan untuk tiga mahasiswa sehingga total mahasiswa dari UMS yang lolos mengikuti program tersebut sebanyak 28 mahasiswa.

Program magang BMUN Hadir untuk Negeri, sebagai program pengayaan wawasan bagi mahasiswa untuk mempersiapkan mereka masuk di dunia kerja, meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam menghadapi persaingan global.

Persyaratan untuk bisa mengikuti program tersebut, mahasiswa harus memiliki IPK minimal 3.0 dan minimal sudah mengambil 120 SKS. Kemudian, bersedia ditempatkan di BMUN yang berada di wilayah kerja BMUN di seluruh Indonesia.

"Bagi yang sudah menyelesaikan program ini akan mendapat sertifikat dan bisa menjadi pengganti untuk tugas akhir maupun kerja praktik mata kuliah yang relevan," jelasnya.

Menurutnya, mahasiswa yang mengikuti program magang ini cukup terjamin untuk biaya operasionalnya. Setiap peserta mendapat uang saku sekitar Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta per bulan sesuai kebijakan perusahaan masing-masing.

Perusahaan BUMN yang ditempati oleh mahasiswa magang juga menyediakan fasilitas, akses, dan otorisasi yang diperlukan dalam ruang lingkup kerja sama yang telah disepakati dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Selain uang saku, mahasiswa yang magang di BUMN tersebut juga mendapatkan bantuan uang kos bagi yang lokasi universitas atau kampusnya berada minimal 50 kilometer dari lokasi penempatan magang. Uang kos itu sebesar Rp 800 ribu jika lokasi penempatan magang di ibu kota provinsi atau Rp 600 ribu jika lokasi penempatan magang di ibu kota kabupaten.

Mahasiswa magang BUMN juga masih mendapatkan fasilitas lain berupa bantuan uang transportasi sebesar Rp 30 ribu per kedatangan. Persahaan BUMN yang menjadi tempat magang juga wajib memberikan jaminan JKK dan JKM selama enam bulan masa magang.

Perusahaan juga memberikan makan siang per kedatangan. Untuk mentor atau pembimbing bagi peserta program magang ini juga disediakan perusahaan. Program BUMN Hadir untuk Negeri bertujuan sebagai pengayaan wawasan dan keterampilan untuk mempersiapkan mahasiswa masuk ke dunia kerja terutama dalam menghadapi persaingan global.

"Bagi perguruan tinggi, program ini untuk kalibrasi link and match kurikulum serta silabus antara yang disampaikan di perguruan tinggi dengan yang dibutuhkan oleh industri. Sedang bagi industri, agenda ini sebagai sumber rekrutasi karyawan sesuai kebutuhan, serta untuk meningkatkan company branding bagi perusahaan," terang Muhammad Da'i.

BUMN yang ditempati oleh program magang untuk mahasiswa dari UMS di antaranya,  PT Angkasa Pura I (lima orang), PT Pelabuhan Indonesia III (empat orang),  PT Perusahaan Listrik Negara (tiga orang),  PT Perusahaan Gas Negara (tiga orang),  PT Surveyor Indonesia (dua orang),  PT Kimia Farma (dua orang) , PT Bank Mandiri (dua orang) , PT Timah (satu orang), PT Taman Wisata Candi Borobudur  Prambanan dan Ratu Boko (satu orang),

Kemudian, PT Perkebunan Nusantara IX (satu orang), PT Jasa Marga (satu orang), PT Industri Kereta Api (satu orang),  PT Aneka Tambang (satu orang) dan Perum Jasa Tirta (satu orang). Wilayah magang para mahasiswa tersebut tersebar di Bali, Jakarta, Yogyakarta, Solo,  Semarang, Madiun, dan Pangkal Pinang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement