Ahad 04 Aug 2019 22:01 WIB

Harga Cabai di Lampung Jadi Rp 90 Ribu per Kg

Naiknya ongkos distribusi disebut jadi sebabnya kenaikan harga cabai Lampung.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Indira Rezkisari
Cabai.
Foto: Fakhri Hermansyah
Cabai.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Harga cabai merah belum juga turun. Cabai merah yang dijual pedagang di Kota Bandar Lampung dan daerah-daerah di Provinsi Lampung telah menyentuh harga Rp 90 ribu per kg. Pengelola restoran terpaksa mengurangi pedas sambalnya.

Penjual cabai merah di Pasar Tani Kemiling dan Pasar Pasir Gintung telah menaikkan harga cabai merah dari Rp 80 ribu per kg menjadi Rp 90 ribu per kg. Kenaikan tersebut berlangsung tidak sampai sepekan. Pedagang beralasan kenaikan dikarena dari agen sudah naik karena naiknya ongkos distribusi.

Baca Juga

Menurunnya pembeli cabai merah membuat pedagang cabai merah eceran menjual dengan bungkusan per ons seharga Rp 9.000. “Karena pembeli tidak lagi banyak untuk menyetok cabai, kami terpaksa buat pakai bungkusan kecil per ons,” kata Andi, pedagang sayur mayur di Pasar Tani Kemiling, Ahad (4/8).

Sedangkan penjual cabai merah di Pasar Pasir Gintung sempat menurunkan harga cabai ecerah dari Rp 20 ribu menjadi Rp 18 ribu perempat kilogram pada pekan lalu. Namun, di akhir pekan harga kembali naik menjadi Rp 22 ribu perempat kilogram.

“Sekarang harga cabai merah naik lagi jadi Rp 88 ribu per kg,” kata Wati, pedagang cabai merah di Pasar Pasir Gintung.

Ia tidak mengetahui penyebab harga cabai merah belum juga turun. Menurut dia, harga cabai biasanya naik karena stok berkurang karena gagal panen. Namun, pada musim kemarau ini panen cabai merah tidak terganggu.

Keterangan yang diperoleh di Pasar Pasar Kotaagung, Ibu Kota Kabupaten Tanggamus Lampung, harga cabai merah telah menyentuh Rp 90 ribu per kg. Tak hanya cabai merah, harga cabai rawit juga mengalami kenaikan menjadi Rp 85 ribu per kg.

Pedagang menaikkan harga cabai merah setelah sebelumnya sempat di kisaran harga Rp 80 ribu per kg. Sampai akhir pekan lalu, harga cabai belum menunjukkan terjadinya penurunan. Padahal, harga cabai merah pada saat normal berkisar Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per kg.

Pengelola rumah makan terpaksa mengurangi kadar cabai merah dan cabai rawit pada bumbu dan sambelnya. Sebagian lagi, pengelola restoran terpaksa mencampur sambal dengan tomat agar terlihat merah dan padat sambalnya.

Idawati, ibu rumah tangga di Bandar Lampung berharap pemerintah pusat dan daerah segera turun ke lapangan memastikan harga cabai tidak dimainkan para spekulan untuk mengeruk keuntungan. “Cabai merah tidak berkurang stoknya, tapi kenapa harga tetap mahal. Pasti ini ada yang mainin harga,” kata ibu tiga anak tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement