Sabtu 03 Aug 2019 16:29 WIB

Mensos Sarankan Warga Bangun Rumah Tahan Gempa

Kementerian Sosial menyiapkan bantuan stimulan bagi warga yang rumahnya rusak

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah) secara simbolis menyerahkan bantuan kapada Bupati Pandeglang Irna Narulita (kanan) untuk warga korban gempa Banten di Kampung Panjang Jaya, Mandalawangi, Pandeglang, Banten, Sabtu (3/8/2019).
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah) secara simbolis menyerahkan bantuan kapada Bupati Pandeglang Irna Narulita (kanan) untuk warga korban gempa Banten di Kampung Panjang Jaya, Mandalawangi, Pandeglang, Banten, Sabtu (3/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menyarankan agar masyarakat yang terdampak gempa magnitudo 6,9 di Banten nantinya bisa membangun rumah yang tahan gempa.

"Kami pesankan kepada warga yang nanti akan kami beri bantuan agar membangun rumahnya itu sesuai dengan teknis-teknis yang dasar sehingga rumah-rumah tersebut yang baru bisa lebih tahan gempa," kata Mensos saat meninjau rumah warga yang rusak akibat gempa di Desa Panjang Jaya Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Banten, Sabtu (3/8)

Mensos mengatakan, Kementerian Sosial menyiapkan bantuan stimulan bagi warga yang rumahnya rusak akibat gempa dengan kisaran nilai bantuan Rp20 juta per unit dalam bentuk bahan bangunan.

Untuk mendapatkan bantuan tersebut membutuhkan proses verifikasi dan validasi data Keluarga yang rumahnya rusak oleh pemerintah daerah setempat.

"Kita tidak berdoa supaya ada kejadian lagi, tapi kalau kejadian kembali tentu rumah-rumahnya itu kita harapkan bisa lebih kuat dan lebih tahan gempa," katanya.

Sebelumnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo yang sudah meninjau lokasi gempa mengatakan banyak rumah yang rusak karena tidak sesuai dengan struktur bangunan seperti tidak memiliki tulang fondasi.

Dia memperkirakan kemungkinan rumah yang rusak bisa lebih dari 200 unit. Namun dengan kekuatan gempa yang cukup kuat yaitu magnitudo 6,9, menurut Doni kerusakan yang dialami tidak sebesar gempa Lombok yang bermagnitudo 6,9 pada Juli 2018.

"Data sementara mendekati 200, mungkin bisa bertambah," kata Doni Monardo dalam rapat penanganan gempa Banten bersama Mensos dan Bupati Pandeglang Irna Narulita di Kantor Camat Mandalawangi, Pandeglang Banten. Sementara terdata tiga orang meninggal dunia namun bukan dampak langsung dari gempa tapi karena sakit dan kelelahan.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan telah terjadi gempa magnitudo 7,4 yang dimutakhirkan menjadi magnitudo 6,9 pada pukul 19.03 WIB yang berlokasi 147 km barat daya Sumur, Banten.

Gempa bumi tersebut berdasarkan permodelan BMKG berpotensi tsunami di sejumlah wilayah seperti Lampung dan Banten sehingga BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami yang kemudian diakhiri pada pukul 21.35 WIB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement