Sabtu 03 Aug 2019 09:16 WIB

109 Rumah Rusak Pascagempa Banten

Satu orang meninggal dunia karena penyakit jantungnya kambuh saat gempa.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Friska Yolanda
Warga mengungsi di pengungsian usai gempa Banten.
Foto: Dok Istimewa
Warga mengungsi di pengungsian usai gempa Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Sekitar 109 Bangunan rumah mengalami kerusakan akibat bencana Gempa yang menguncang Provinsi Banten dengan magnitudo 7,4 skala richter (SR) pada Jumat (2/8) pukul 19.03 WIB. Satu orang dilaporkan meninggal dunia.

Hal ini disampaikan Wakapolda Banten Brigjen Pol Tomex Koerniawan dengan rincian kerusakan sebanyak 23 rumah di wilayah Lebak dan 86 rumah di Pandeglang. Satu orang yang meninggal pada saat gempa, tetapi sebab kematiannya bukan karena tertimpa bangunan rumah. Warga tersebut meninggal dunia karena sakit jantung yang diderita.

Baca Juga

"Ada sekitar 109 bangunan rumah rusak di Lebak dan Pandeglang dan seorang meninggal karena sakit jantungnya kambuh saat gempa. Saat ini kita akan mengevaluasi dulu apa yang bisa kita bantu," ujar Wakapolda Tomex, Sabtu (3/8).

Menurut Tomex, dengan tidak adanya korban jiwa, polisi tetap melaksanakan mitigasi pascagempa, yaitu melakukan patroli ke permukiman warga. Hal itu dilakuka karena banyak rumah masih kosong akibat ditinggal mengungsi. Selain itu, polisi juga melakukan pendataan kebutuhan pengungsi, mencari korban hingga membersihkan puing bangunan. 

Wakapolda mengimbau warga saat ini untuk tetap tenang dan tetap waspada. Dirinya juga berpesan agar warga tidak mempercayai informasi-informasi dari sumber yang tidak jelas yang cenderung kepada hoaks.

"Bagi warga agar tenang, jangan panik namun tetap waspada. Jangan terhasut oleh berita hoaks juga. Jika ingin tahu informasi terkini bisa lihat dari BMKG atau dari aparat keamanan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement