REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sejumlah pasien rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit Immanuel Jalan Soekarno – Hatta Kota Bandar Lampung terpaksa diungsikan keluar ruangan. Mereka diungsikan setelah gempa mengguncang kota selama lima menit pada Jumat (2/8) pukul 19.03 WIB.
“Kami lagi di rumah sakit Immanuel untuk kontrol, seluruh pasien dievakuasi ke luar ruangan, karena gempa,” kata Susi Edison, yang menemani suaminya berobat di RS Immanuel Kota Bandar Lampung, Jumat (2/8) malam.
Menurut dia, getaran gempa terasa sangat lama saat menunggu berobat. Keluarga pasien dan pasien baik yang rawat jalan maupun rawat inap, terpaksa berhamburan keluar ruangan berobat. Pasien dan keluarga pasien, serta pengunjung rumah sakit masih berhamburan di luar gedung RS Immanuel. Mereka belum berani masuk ruangan, karena khawatir ada gempa susulan lagi. “Kami masih di luar gedung,” kata Susi, ibu dua anak warga Kemiling, Bandar Lampung.
Sedangkan pengunjung Mal Boemi Kedaton (MBK) Kota Bandar Lampung juga berhamburan turun dan keluar gedung mal. Getaran gempa dirasakan pengunjung sangat lama tidak seperti getaran gempa biasa. “Pengunjung mal MBK masih berada di luar gedung, belum berani masuk mal lagi setelah getaran gempa itu,” kata Meisuni, yang sedang berbelanja.
Pengunjung yang menggunakan kendaraan mobil dan motor, belum berani masuk mal karena khawatir terjadi gempa susulan, sehingga membuat kondisi terburuk. “Banyak yang masih di luar, belum bisa pulang mengambil mobil dan motor di parkiran,” katanya.