Jumat 02 Aug 2019 18:28 WIB

YIA Salah Satu Sumber Pertumbuhan Ekonomi DIY

Ke depannya, dibutuhkan sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan, perekonomian DIY saat ini tengah tumbuh pesat. Salah satu sumbernya berasal dari infrastruktur pembangunan Yogyakarta International Airport (YIA).

Ia mengatakan, dengan adanya YIA akan menumbuhkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru. Yang mana, sangat dibutuhkan untuk terus meningkatkan perekonomian guna menyejahterakan masyarakat.

"Ke depannya, dibutuhkan sumber pertumbuhan ekonomi baru, contohnya dari pengembangan UMKM," kata Perry, saat Pengukuhan Kepala Perwakilan BI DIY baru, Yogyakarta.

Saat ini, pengembangan UMKM terus dilakukan dengan digelarnya pembinaan. Bahkan, lanjut Perry, dari 898 UMKM binaan BI, 91 di antaranya sudah bisa ekspor hingga Rp 1,4 triliun dalam satu tahun.

"Serta, 395 UMKM sudah go digital. Program seperti ini tentu bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat," lanjut Perry.

Tidak hanya itu, pariwisata juga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di DIY. Sebab, pariwisata memang menjadi andalan yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan masyarakat.

"Sekarang banyak objek wisata di daerah-daerah. Itu semua bisa dikembangkan untuk pertumbuhan ekonomi," tambahnya.

Seperti diketahui, pembangunan YIA masih berjalan. Project Manager Pembangunan (PMP) YIA PT Angkasa Pura I, Taochid Purnomo Hadi mengatakan, hingga saat ini pembangunan sudah mencapai 67 persen.

Penyelesaian pembangunan pun terus dilakukan hingga dapat selesai pada target yang telah ditetapkan. "Yang dikerjakan masih berkisar penyelesaian keseluruhan terminal," kata Taochid, kepada Republika, Selasa (30/7).

Selain itu, saat ini pembangunan YIA juga dalam proses penyelesaian bangunan administrasi. Termasuk aksesibilitas bandara dan jalan layang.

Beberapa penerbangan yang saat ini sudah beroperasi, juga tidak mengganggu proses pembangunan. Termasuk adanya potensi bencana. "Alhamdulillah, tidak ada masalah," kata Taochid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement