Jumat 02 Aug 2019 16:32 WIB

Polisi Imbau TWA Tangkuban Parahu Ditutup Sementara

Gunung Tangkuban Parahu kembali mengalami erupsi sejak Kamis (1/8).

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Reiny Dwinanda
Aktivitas vulkanologi di Kawah Gunung Tangkuban Perahu meningkat ke level dua Waspada, Jumat (2/8). Aktivitas objek wisata tersebut pun ditutup
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Aktivitas vulkanologi di Kawah Gunung Tangkuban Perahu meningkat ke level dua Waspada, Jumat (2/8). Aktivitas objek wisata tersebut pun ditutup

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Gunung Tangkuban Parahu kembali mengalami erupsi pada Kamis (1/8) hingga Jumat (2/8). Status vulkanologinya telah dinaikan oleh otoritas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, Geologi (PVMBG) dari level I Normal ke level II Waspada.

Kapolres Subang AKBP Muhammad Joni mengimbau kepada pihak pengelola untuk menutup sementara TWA Tangkuban Perahu. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya korban.

Baca Juga

"Kalau ada erupsi, tutup lagi sampai dinyatakan normal. Untuk amannya lebih baik ditutup," ujarnya saat ditemui di pos pemantauan PVMBG di Gunung Tangkuban Parahu, Jumat (2/8).

photo
Aktivitas vulkanologi di Kawah Gunung Tangkuban Perahu meningkat ke level dua Waspada, Jumat (2/8). Aktivitas objek wisata tersebut pun ditutup.

Menurut Joni, sementara waktu lebih baik tidak ada aktivitas di kawasan kawah. Ia mengungkapkan, berdasarkan pengecekan, tidak ada korban jiwa dalam erupsi yang terjadi kemarin. Selain itu, belum ada pemukiman yang terpapar abu vulkanik di Sagalaherang, Subang, dan perbatasan Bandung Barat.

"Tidak ada korban jiwa dan luka-luka," katanya.

Joni mengatakan, erupsi yang terjadi kemarin tidak sebesar erupsi pada Jumat (26/7) lalu. Selain itu, abu yang muncul ke atas langsung turun ke bawah dan tidak sampai ke parkiran sebab angin tidak berembus kencang. Ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tenang menghadapi erupsi yang terjadi.

"Tetap tenang, namun waspada," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement