Jumat 02 Aug 2019 03:54 WIB

Pemindahan Ibu Kota Baru Difokuskan Sistem Drainase

Desain kota dengan sistem drainase menjadi perhatian agar ibu kota tak banjir.

Rep: Novita Intan Sari/ Red: Friska Yolanda
enteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Bambang  Brodjonegoro dalam acara Konsultasi Regional Penyusunan Rancangan Awal  RPJMN 2020-2024 Wilayah Jawa dan Bali, di Hotel Shangri-La Surabaya
Foto: Biro Humas Bappenas
enteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam acara Konsultasi Regional Penyusunan Rancangan Awal RPJMN 2020-2024 Wilayah Jawa dan Bali, di Hotel Shangri-La Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lokasi ibu kota baru Indonesia masih menjadi teka-teki. Pemerintah pun memberikan sinyal lokasi pemindahan berada di Kalimantan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan lokasi pemindahan ibu kota baru akan difokuskan pada pembangunan sistem drainase yang baik. Hal ini dilakukan agar ibu kota baru Indonesia terbebas dari permasalahan banjir.

Baca Juga

“Kita sudah siapkan master plan dan desain kota. Drainase akan jadi perhatian utama agar ibu kota baru tak banjir,” ujarnya saat acara Dialog Nasional Pemindahan Ibu Kota di Kantor Bappenas, Jakarta, Kamis (1/8).

Menurutnya selama ini faktor penyebab banjir di Indonesia bukan hanya karena kondisi iklim. “Di Indonesia banjir karena jeleknya fasilitas drainase. Maka semua harus disiapkan dengan baik agar warga pun nyaman karena fasilitas yang ada,” ucapnya.

Bambang menyebut saat ini pemerintah sedang melakukan peninjauan secara detail terkait permasalahan banjir yang sering melanda ibu kota DKI Jakarta. Setidaknya sistem penampungan air harus disesuaikan berdasarkan karakteristik masing-masing wilayah.

“Jangan kita memaksa (masyarakat) tinggal di kota dengan fasilitas seadanya, dengan kualitas udara dan air yang mengancam kesehatan warganya,” ungkapnya.

Sementara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menambahkan pihaknya telah meninjau sumber air di daerah ibukota yang baru.

“Kami sudah menguji water resources dan menemukan ada dua potensi bendungan yang bisa dibangun disekitar pusat kota,” katanya.

Di sisi lain, Bambang maupun Basuki sama-sama menutup rapat terkait lokasi pasti ibu kota yang baru. Meskipun banyak isu bahwa Pulau Kalimantan yang menjadi tujuan utamanya.

Basuki hanya menjelaskan ada dua lokasi di Kalimantan yang jadi alternatif ibu kota baru Indonesia. Nantinya disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

"Pemetaannya belum, baru dari pemetaannya (Kementerian) ATR saja. Kira-kira gitu, ada dua lokasi di Kalimantan itu. (Lokasinya) tunggu nanti Pak Presiden sampaikan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement