Kamis 01 Aug 2019 10:45 WIB

Kualitas Udara Jakarta Memburuk, Jokowi Serahkan ke Gubernur

Pengembangan kendaraan listrik dapat atasi buruknya kualitas udara Jakarta.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolanda
Gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta, Senin (8/7/2019).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta, Senin (8/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong agar penggunaan transportasi umum oleh masyarakat di ibu kota segera digalakkan. Hal ini dinilainya dapat mengurangi buruknya kualitas udara di Jakarta akhir-akhir ini. 

"Mestinya sudah dimulai kita harus mulai segera paling tidak transportasi umum, bus-bus nanti akan saya sampaikan ke gubernur," ujar Jokowi di stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Kamis (1/8).

Baca Juga

Selain itu, menurutnya pengembangan kendaraan listrik juga sudah diperlukan saat ini. Kendati demikian, ia menyerahkan kepada Gubernur DKI Jakarta untuk mengatasi masalah polusi udara yang semakin memburuk ini.

"Bus-bus listrik, taksi listrik, sepeda motor (listrik) yang sudah bisa kita produksi, mulai listrik. Skemanya seperti apa terserah gubernur, apakah lewat electronic road pricing yang segera dimulai sehingga orang mau tidak mau masuk ke tranportasi umum massal," jelas dia.   

Untuk diketahui, kualitas udara ibu kota DKI Jakarta pada Kamis (1/8) pagi hari ini masih masuk dalam kategori tak sehat. Tercatat pada pukul 04.00 WIB, kualitas udara Jakarta berada di level parameter PM2.5 konsentrasi 56,7 ug per meter kubik berdasarkan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement