Kamis 01 Aug 2019 00:46 WIB

Kelakar JK, Tiap Didukung Golkar Pasti Kalah

JK menjadi wapres dua kali tanpa dukungan Partai Golkar.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Indira Rezkisari
Jusuf Kalla
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga senior Partai Golkar berharap para kader Partai Golkar terus bekerja keras untuk partai maupun bangsa dan negara. Menurut JK, kerja keras akan memberikan manfaat dan pengalaman luas bagi para kader.

Hal itu disampaikan JK saat menyampaikan sambutan di hadapan peserta Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspinas) Kosgoro 1957 di Hotel Kartika Candra, Rabu (31/7). Saat itu, JK juga mengenang masa-masa saat dirinya aktif di pengurusan partai beringin tersebut.

Baca Juga

"Saya kalau melihat begitu banyak baju kuning saya tentu teringat pada masa-masa 15 tahun-10 tahun lalu, pada zaman juga bersama-sama saudara sekalian di Partai Golkar," ujar JK.

JK pun sempat berkelakar, meski berbaju Golkar, namun nyatanya ia dipilih menjadi dua kali calon wakil presiden tanpa dukungan partai. Pertama, saat ia maju mendampingi Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004, tanpa dukungan partai ia dipilih menjadi cawapres. Begitu pun saat dipilih menjadi cawapres mendampingi Joko Widodo pada 2014 lalu.

Namun, saat didukung Partai Golkar saat menjadi calon presiden pada 2009, ia justru kalah.

"Saya agak ada kekhususan, saya wapres pertama tanpa partai. Begitu ikut kedua kalinya untuk presiden (capres), didukung Partai Golkar kalah malah, masuk lagi jadi wapres tanpa partai lagi, menang lagi kan," kenang JK sambik tertawa.

Namun demikian, JK menilai itu bagian dari pengalamannya di negara demokrasi. Untuk itu, JK juga menekankan agar para kader Partai Golkar senantiasa menjunjung tinggi sikap demokratis.

Menurut JK, demokrasi merupakan alat untuk mencapai kemajuan bangsa dan negara. Sehingga, apabila suatu partai ingin mencapai tujuannya dengan cara demokratis, maka harus lebih dahulu mengedepankan sikap demokratis.

"Kalau Golkar tidak mempunyai sistem yang demokrasi untuk mencapai tujuannya, maka tentu sulit mencapai tujuan dan cara yang demokratis pula. Begitu juga Kosgoro sebetulnya, harus dicapai dengan demokrasi pula," kata JK.

Dalam acara tersebut diketahui Kosgoro juga mendeklarasikan dukungan kepada Airlangga Hartarto untuk kembali maju sebagai calon ketua umum Golkar periode 2019-2024. Deklarasi berdasarkan hasil Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspinas) V Kosgoro 1957 yang naskahnya diserahkan langsung Ketua Umum Kosgoro Agung Laksono kepada Airlangga Hartarto di acaara tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement