Rabu 31 Jul 2019 21:48 WIB

BNPB: Terjadi 2.277 Bencana Hingga Juli 2019

Kejadian bencana meningkat 10,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Plh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Plh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan selama Januari hingga Juli 2019 telah terjadi 2.277 bencana di Indonesia. Lebih dari 98 persen bencana yang terjadi adalah bencana hidrometeorologi, sedangkan dua persen adalah bencana geologi.

Agus mengatakan bencana sepanjang Januari hingga Juli 2019 telah menyebabkan 388 orang meninggal dunia, 27 orang hilang, 1.640 orang luka-luka. Selain itu, 2.187.229 orang mengungsi, 36.346 unit rumah rusak, dan 1.275 fasilitas umum rusak.

Baca Juga

Agus mengatakan bencana yang paling banyak menyebabkan korban jiwa adalah banjir dan longsor di Sulawesi Selatan. Banjir dan longsor melanda 10 kabupaten/kota pada 22 Januari 2019 yang menyebabkan 82 orang meninggal, tiga orang hilang, dan 47 orang luka.

"Berdasarkan sebaran bencana per provinsi, yang paling banyak adalah Jawa Tengah dengan 615 kejadian, Jawa Barat 468 kejadian, Jawa Timur 284 kejadian, Sulawesi Selatan 107 kejadian, dan Aceh 104 kejadian," kata Agus dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (31/7).

Sedangkan berdasarkan sebaran bencana per kabupaten/kota, wilayah yang paling banyak adalah Kota Semarang dan Kabupaten Bogor dengan 61 kejadian, Kabupaten Sukabumi 54 kejadian, Kabupaten Cilacap 51 kejadian, dan Kabupaten Garut 45 kejadian.

Bila dibandingkan dengan kejadian serupa pada periode yang sama pada 2018, kejadian bencana meningkat 10,4 persen dari 2.062 kejadian menjadi 2.277 kejadian. Jumlah korban meningkat tajam, dari sebelumnya 188 orang meninggal dan hilang menjadi 415 orang atau 120,7 persen, serta 522 orang luka-luka menjadi 1.640 orang atau 214,2 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement