REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Perkembangan harga komoditas cabai merah di pasar tradisional Kota Sukabumi di akhir Juli 2019 atau menjelang Idul Adha masih mahal. Bahkan ada sejumlah jenis cabai merah yang harganya terus naik.
‘’Hingga kini harga cabai merah masih mahal dan untuk beberapa jenis naik,’’ ujar Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagrin) Kota Sukabumi Heri Sihombing kepada wartawan, Rabu (31/7). Pantauan harga tersebut dilakukan petugas di Pasar Tipar Gede dan Pasar Pelita, Kota Sukabumi.
Harga cabai merah jenis TW misalnya ungkap Heri, masih mahal sebesar Rp 60 ribu per kilogram. Padahal pada beberapa pekan sebelumnya hanya Rp 54 ribu per kilogram.
Komoditas cabai merah lokal lanjut Heri, harganya saat ini mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Sebelumnya harga cabai merah lokal hanya Rp 55 ribu per kilogram.
Selanjutnya, kata Heri, cabai keriting merah naik dari Rp 58 ribu per kilogram menjadi Rp 60 ribu per kilogram. Harga cabai keriting hijau mengalami kenaikan dari Rp 25 ribu per kilogram menjadi Rp 38 ribu per kilogram.
Jenis cabai lain mengalami kenaikan harga yakni cabai rawit hijau naik dari Rp 64 ribu per kilogram menjadi Rp 74 ribu per kilogram. Jenis lainnya yang harganya naik yakni cabai rawit merah dari Rp 65 ribu per kilogram menjadi Rp 80 ribu per kilogram.
Lonjakan harga tersebut, kata Heri, berdasarkan mekanisme pasar. Salah satunya dipengaruhi oleh musim kemarau yang berdampak pada sentra penghasil cabai di daerah yang berkurang produksinya.
Untuk komoditas di luar cabai harganya relatif stabil. Heri mencontohkan harga bawang merah stabil di harga Rp 26 ribu per kilogram dan bawang putih Rp 30 ribu per kilogram.
Jenis bahan sayuran lainnya yakni harga bawang Bombay Rp 24 ribu per kilogram. Selain itu harga wortel bertahan Rp 11 ribu per kilogram, lobak Rp 10 ribu per kilogram, dan buncis Rp 12 ribu per kilogram.
Heri menerangkan, harga daging ayam juga mengalami kenaikan dari Rp 32 ribu per kilogram menjadi Rp 35 ribu per kilogram. Sementara harga telur ayam bertahan Rp 24 ribu per kilogram.
Khusus harga daging ayam sebelumnya harga sempat anjlok mencapai Rp 25 ribu hingga Rp 27 ribu per kilogram. Namun, kini mulai kembali naik sesuai dengan mekanisme pasar.
Salah seorang warga Kecamatan Citamiang, Dila N (23 tahun) mengatakan, masih mahalnya hara cabai berdampak pada pengurangan jumlah pembelian bumbu dapur tersebut. ‘’Kami berharap harga bisa normal kembali,’’ kata dia.