Selasa 30 Jul 2019 14:24 WIB

Panglima: Keberhasilan Koopsus TNI Dekati 100 Persen

Komando Koopssus TNI langsung di bawah panglima TNI.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Anggota Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI melakukan pendaratan disela peresmian pasukan tersebut di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (30/7/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Anggota Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI melakukan pendaratan disela peresmian pasukan tersebut di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (30/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebutkan, Komando Operasi Khusus (Koopsus) TNI berada langsung di bawah komandonya. Ia mengatakan, tugas terbesar yang dimiliki oleh satuan teranyar ini adalah melakukan pengintaian.

"Seperti yang saya sampaikan tugasnya adalah penangkal, penindak, dan pemulih. Penangkalnya di dalamnya adalah surveillance yang di dalamnya adalah intelijen 80 persen," ujar Hadi usai meresmikan Koopsus TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (30/7).

Baca Juga

Hadi menerangkan, Koopssus TNI dibentuk dalam wadah badan pelaksana pusat (balakpus). Satuan yang terdiri dari pasukan khusus di tiga matra TNI itu secara struktural komando berada langsung di bawah Panglima TNI. Satuan ini akan bersiaga di Mabes TNI.

"Sewaktu-sewaktu bisa digunakan oleh Panglima TNI atas perintah presiden. Kenapa dipilih balakus, karena balakus lebih mudah dan simple dibanding Kotama, sehingga paling tepat kita menggunakan balakus di bawah panglima TNI," jelasnya.

Menurutnya, Koopssus TNI bertugas untuk mengatasi aksi terorisme, baik dari dalam maupun luar negeri yang mengancam ideologi, kedaulatan, dan keutuhan keselamatan segenap bangsa Indonesia. Ciri dari Koopssus TNI ini, kata dia, adalah kecepatan dengan hasil presentase mendekati 100 persen.

"Saya katakan kecepatan adalah ketika ada ancaman dari dalam maupun luar negeri, Panglima TNI bisa langsung memerintahkan untuk bergerak dengan cepat dengan tindak keberhasilan sangat tinggi," terang dia.

Koopssus TNI ini terdiri dari satu kompi atau 100 personel pasukan penindak. Pasukan pendukung untuk satuan ini ada sebanyam 400 personel. Pasukan pendukung tersebut salah satunya terdiri dari tim pengintai.

"(Pasukan) pendukung 400 untuk pasukan sendiri adalah satu kompi pasukan penindak, pendukungnya adalah surveillance dan sebagainya," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement