Senin 29 Jul 2019 19:44 WIB

Politikus PDIP: Pengajuan Calon Menteri Hak Megawati

Kader-kader akan patuh dan loyal kepada keputusan Megawati selaku ketua umum.

Anggota TKN Jokowi- Maaruf, Zuhairi Misrawi
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Anggota TKN Jokowi- Maaruf, Zuhairi Misrawi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencalonan nama-nama kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang akan diajukan kepada Presiden terpilih Joko Widodo untuk masuk Kabinet Kerja II adalah hak prerogatif ketua umum Megawati Soekarnoputri. Kader akan patuh dan loyal pada keputusan Megawati.

"Di PDI Perjuangan ada tradisi yang kuat bahwa hal itu adalah hak prerogatif ketua umum. Kami kader-kader akan patuh dan loyal kepada keputusannya," kata politikus PDIP Zuhairi Misrawi ketika ditemui dalam sebuah acara di Cikini, Jakarta Pusat, Senin.

Baca Juga

Mengenai calon menteri muda, menurut Zuhairi, PDIP juga sudah memiliki kader muda yang bisa dimajukan. "Pasti itu sudah menjadi perhatian dari PDI Perjuangan, lebih-lebih ketua umum juga sudah menegaskan bahwa memang kita membutuhkan kabinet muda," ujarZuhairi.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan, sudah menerima beberapa nama yang dicalonkan masuk Kabinet Kerja II. Dia mengatakan, makin banyak pilihan yang masuk akan maka memilihnya akan makin mudah. Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan sudah menegaskan akan memasukkan orang muda dalam kabinetnya.

Namun, menurut pengamat politik, Silvanus Alvin, sebaiknya menteri muda yang akan masuk Kabinet Kerja II bukanlah yang berasal partai, melainkan kalangan profesional. Hal itu agar mereka dapat bekerja tanpa tekanan dari partai.

"Lebih baik menteri muda atau milenial berasal dari kalangan profesional karena kalau partai nanti takutnya mereka akan jadi boneka saja, didikte partai," ujar akademisi Universitas Bunda Mulia itu.

Sampai saat ini, Jokowi dan wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin belum mengumumkan nama-nama yang akan masuk kabinet baik dari partai maupun nonpartai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement