Ahad 28 Jul 2019 06:45 WIB

Maruf Amin: Sebenarnya JK Jadi Wakil, tapi tak Boleh

Ma'ruf Amin berharap ada ulama lain yang mengikuti jejaknya.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, Ma’ruf Amin (Kiri) saat di wawancarai oleh wartawan Republika, Muhyiddin (Kanan)
Foto: Republika TV/Muhammad Rizki Triyana
Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, Ma’ruf Amin (Kiri) saat di wawancarai oleh wartawan Republika, Muhyiddin (Kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Indonesia terpilih periode 2019-2024, KH Ma'aruf Amin menghadiri puncak perayaan ulang tahun Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-44. Dalam sambutannya, ia mengaku bersyukur bisa hadir di acara ini bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum MUI ini sempat berseloroh jika ia hanyalah pengganti posisi Jusuf Kalla sebagai pendamping presiden.

Baca Juga

"Sebenarnya Beliau (Jusuf Kalla) mestinya yang jadi wakil presiden. Tetapi karena tidak boleh, maka akhirnya terpaksa saya yang jadi wakil presiden," ujar Ma'aruf Amin dalam sambutannya di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7).

Sebagai ketua dari organisasi Islam (Ormas) di Indonesia, ia mengaku bersyukur karena dipilih mendampingi Joko Widodo memimpin negeri ini selama lima tahun ke depan. Baru kali ini, seorang pemimpin ormas Islam dan ulama menjadi pemimpin negara. Apa yang terjadi kepadanya, ia sebut sebagai sebuah rekor dan sejarah baru.

Ma'aruf Amin juga melontarkan candaan yang berisi harapan agar ke depannya ada ulama lain yang mengikuti jejaknya. Bahkan membudayakan terlibatnya tokoh agama dari MUI dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.

"Kita bersyukur bahwa Pak Jokowi sebagai calon presiden mengajak saya sebagai Ketua Umum MUI, sebagai calon wakil presiden. Sepanjang sejarah belum pernah Ketua MUI jadi wapres, kita berharap mudah-mudahan ini jadi kebiasaan," ujarnya.

Dalam memperingati hari ulang tahun ke-44, MUI mengambil tema, "Meningkatkan Perkhidmatan dan Kemitraan MUI dalam Rangka Penguatan Ukhuwah Islamiyah dan Persatuan Bangsa". Ma'aruf Amin pun berpesan agar tugas utama MUI dalam melayani umat dan sebagai mitra pemerintah harus dijalankan dengan baik.

MUI juga memiliki fokus dalam penguatan ukhuwah islamiyah dan persatuan bangsa. Hal ini sesuai dengan hasil Musyawarah Nasional (Munas) yang dilakukan sebelumnya.

"Ini adalah rel kita, tidak boleh keluar dari itu. Perjalanan MUI ini ada rel dan tujuannya," ujar Ma'aruf Amin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement